DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ninoy Karundeng: Kasus Terawan, Jokowi Preteli IDI Yang MUI di Bidang Kesehatan

image
Ninoy Karundeng tentang Jokowi dan IDI.

Kekuatan IDI sejatinya ada pada hak membuat aturan dan rekomendasi yang membuat dokter muda, mahasiswa kedokteran, mahasiswa brilian semua tergantung pada IDI. IDI menjadi jantung kehidupan para dokter. Tanpa IDI dokter tidak bisa praktik.

Akibat dari praktik ini Indonesia kekurangan dokter spesialis. Akibatnya, dunia kedokteran di Indonesia tidak mengalami kemajuan.

Bibit dokter cerdas lulusan luar negeri yang hebat pun hilang. Karena jika mereka mau berdarma bakti di Indonesia harus mendapatkan rekomendasi dan penyesuaian serta test kompetensi ala IDI. Seolah kompetensi IDI lebih hebat dari NUS Singapura dan banyak universitas di Jerman, Jepang, AS, China, dan sebagainya. Bahlul benar.

Baca Juga: Inilah Daftar Harga Tiket Oppenheimer Bioskop XXI Film terbaru Robert Downey Jr, di Kawasan Kota Bandung

Belum lagi urusan rumah sakit. Rumah sakit juga tergantung dari IDI. Tanpa rekomendasi dokter dari IDI rumah sakit tak bisa beroperasi.

Pun rumah sakit Indonesia nyaris tidak bisa mempekerjakan dokter spesialis dari luar negeri. Ironisnya, IDI menghambat penciptaan para dokter spesialis sekaligus pendidikan kedokterannya.

Belum lagi IDI memimpin para dokter untuk menjadi sales bagi pabrik obat. Peran BPOM pun menjadi tergantung dengan IDI. Seolah IDI yang menentukan seluruh hal terkait obat dan kesehatan. Padahal banyak bolong-bolong lainnya.

Indonesia tengah membangun health and wellness tourism dan bekerja sama dengan Mayo Hospital dan John Hopkins University, tanpa UU Kesehatan yang baru dipastikan program Kemenpar dan Kemenkes tak jalan.

Baca Juga: Eh Ada Anggota DPRD DKI Jakarta Diduga Asyik Main Game di Ruang Rapat Paripurna, Bikin Warganet Geram Saja

Duit bejibun membuat IDI kalap. Maka tentu para kadrun di IDI tak akan tinggal diam. Mau judicial review juga silakan dan tak bakalan menang.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait