Jumlah Penduduk Miskin Indonesia 25,9 Juta, Turun 460.000 Jiwa Dibandingkan September 2022
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 18 Juli 2023 11:10 WIB
ORBITINDONESIA.COM - BPS mencatat, pada Maret 2023 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 9,36 persen atau 25,9 juta orang. Jumlah ini turun 460.000 jiwa dibandingkan September 2022 dan berkurang 260.000 jiwa per Maret 2022.
Jika dilihat secara persentase, jumlah penduduk miskin Maret 2023 turun 9,36 persen atau turun 0,21 poin persentase terhadap September 2022 dan 0,18 poin persentase terhadap Maret 2022.
Tingkat kemiskinan Maret 2023 belum pulih seperti masa sebelum pandemi. Pada September 2019, penduduk miskin tercatat 24,78 juta orang.
Baca Juga: Heboh Ada Alkitab Pro LGBT yang Dicetak di Amerika Serikat
BPS melaporkan tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat pada Maret 2023, mengalami peningkatan dibandingkan September 2022.
Hal itu ditunjukkan oleh peningkatan rasio gini dari 0,381 poin pada September 2022 menjadi 0,388 poin pada Maret 2023, atau meningkat sebesar 0,007 poin.
Jika dirinci menurut wilayahnya, tingkat ketimpangan tidak mengalami perubahan di pedesaan yakni 0,313 pada Maret 2023 sama dengan September 2022.
Namun, di perkotaan rasio gini pada Maret 2023 sebesar 0,409 atau meningkat sebesar 0,07 poin dibandingkan September 2022.
Baca Juga: Miris, Seorang Bacaleg di Lombok NTB Hamili Anak Kandung Sendiri! Berikut Deretan Faktanya
Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus bulanan 38 kali berturut-turut sejak Mei 2020. Pada Juni 2023, surplus neraca perdagangan mencapai USD 3,45 miliar.
Angka ini naik tajam dibanding bulan sebelumnya yang hanya surplus USD 440 juta, namun lebih rendah dibandingkan Juni 2022 yang surplus USD 5,14 miliar.
Nilai ekspor Juni 2023 tercatat USD 20,61 miliar, sementara nilai impor Juni 2023 sebesar USD 17,15 miliar. Sepanjang semester I-2023, surplus neraca perdagangan sebesar USD 19,93 miliar, lebih rendah 20,24% dibandingkan semester I-2022 yang sebesar USD 24,89 miliar.
Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2023 tercatat USD 398,3 miliar, turun dibandingkan posisi April 2023 yang USD 403,0 miliar. Dengan demikian, terjadi penurunan USD 4,7 miliar atau Rp 70,24 triliun.
Baca Juga: Kepala Sekolah yang Dicopot Ganjar karena Pungli Ngaku Didukung Kiai
Secara tahunan ULN Mei 2023 terkontraksi 1,7 persen (yoy). Kepala Dept Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, penurunan ULN ini bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.
ULN swasta pada Mei 2023 tercatat USD 196,5 miliar, turun dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar USD 199,5 miliar, dan secara tahunan mengalami kontraksi 5,8 persen yoy. ULN pemerintah sebesar USD 192,6 miliar, meningkat 2,3 persen yoy, namun turun dibanding April 2023 sebesar USD 194,1 miliar.***