Erros Djarot: Paradigma Jelang 2024, Kaum Banteng Kembali ke Jatidiri
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 14 Juli 2023 20:55 WIB
Sementara dalam realita pelaksanaannya, kebijakan yang diturunkan dan dijalankan, hanyalah merupakan cara untuk memperkuat jalan mempertahankan zona nyaman kehidupan para elite penguasa politik-ekonomi di negeri ini.
Hal ini sebenarnya telah terjadi dalam sekian dekade terakhir ini. Artinya dalam kurun waktu sejak bergulirnya era pemerintahan rezim Reformasi hingga sekarang.
Rakyat sebagai obyek politik dan ekonomi dalam pembangunan, tetap masih berada dalam lingkaran setan yang semakin kelam.
Memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024, politik pemilu yang berorientasi pada tujuan memberi kemenangan pada rakyat (wong cilik-rakyat Marhaen), sudah saatnya menjadi tekad dan agenda bersama paling utama.
Baca Juga: Survei Indostrategic: 74 Persen Responden Optimistis Presiden Jokowi Dukung Ganjar
Para pejuang Marhaenis di kubu Banteng, jangan malah hanyut dalam hingar bingar dukung mendukung si ini-si itu, si A,B,C, tanpa kejelasan program dan arah kepemimpinan masa depan yang seperti apa, dan mau dibawa ke mana Indonesia ke depan!
Akankah pembiaran Konglomerasi serakah, kerajaan para Oligark yang semakin menguat, berikut perilaku korup, kolutif, nepotis para pejabat penyelenggara negara akan tetap dibiarkan terus hidup tumbuh semakin subur?
Bila tidak, dengan cara apa dan bagaimana cara mengatasinya? Janganlah sampai terulang bahwa pemenang sesungguhnya pada setiap Pemilu adalah mereka para pemilik modal, para oligark, penguasa sejati negeri ini!
Dengan kembalinya kaum Banteng pada jati dirinya yang sejati, dipastikan bakal terjadi perubahan paradigma yang mendasar memaknai Pemilu 2024.