DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Septian tentang Ganjar Pranowo: Bajingan Itu Dijuluki Tugiman

image
Gubernur Jawa Tengah yang juga Capres Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Ganjar Pranowo.

ORBITINDONESIA.COM - Saat aku mendengar kabar Ganjar Pranowo mencopot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena terbukti pungli, aku cuma membatin, bajingan sekali pemimpin satu ini. Ya bajingan, sebuah ungkapan yang sering banget kita pakai untuk meluapkan kekaguman atau ketakjuban kita pada sesuatu. Seperti jancuk dan lain-lain.

Kali ini aku dibuat takjub dengan keputusan mencopot kepala sekolah yang dilakukan Ganjar. Langkah itu sangat cepat atau tak lama usai dirinya berdialog dengan salah satu siswa SMKN 1 Sale dalam sebuah acara.

Video dialognya itu tersiar ke antero negeri, khususnya wilayah yang jadi teritori Ganjar.

Baca Juga: Prediksi Skor RANS Nusantara FC vs Persita Tangerang di Pekan ke 3 BRI Liga 1, Raffi Ahmad Titip Pesan

Ramai-ramai warga Jateng membanjiri kolom komentar dengan keluhan yang sama. Meskipun Ganjar sudah menetapkan tidak ada lagi pungutan atau SPP bagi sekolah negeri, ternyata di lapangan praktik itu masih ada.

Memimpin wilayah yang sangat luas tidaklah mudah. Karena itu, berkat unggahan Ganjar di media sosial membuat masyarakat memiliki tempat untuk mengadu.

Sudah itu, medsos bukan hanya tempat eksis belaka bagi Gubernur Jateng dua periode ini, tapi ucapannya langsung dibuktikan tanpa ragu.

Aku cuma teringat saja, begitu banyak upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan citra Ganjar. Dia disebut sebagai 'gubernur medsoslah' atau 'cocoknya jadi konten kreator' saja.

Baca Juga: Kapan HP Oppo Reno 10 5G Resmi Dirilis Indonesia, Simak Tampilan Flagship dan Spesifikasi Lengkapnya

Tapi setelah viralnya kasus pungli di lembaga pendidikan serta tindakan tegas Ganjar menyanksinya, aku berpikir justru upaya ini jadi cara baru memukul telak oknum-oknum nakal.

Bayangkan kalau Ganjar tak mengunggah ini medsos. Mungkin kita tak akan tahu kalau persoalan ini ternyata bukan hanya dirasakan di Rembang saja.

Cuma kalau dipikir-pikir Ganjar ini bajingan. Dia kan mau nyalon presiden ya, tapi kok masih berani mengambil langkah-langkah yang mungkin bagi sebagian orang tidak disukai.

Namun menariknya, Ganjar sama sekali tidak terlalu mempersoalkan preferensi politik atau bullyan orang terhadap dirinya. Yang Ganjar tahu hanya memberikan pelayanan sesuai dengan seharusnya untuk kepentingan rakyat.

Baca Juga: Jelang Malam Satu Suro: Begini Arti, Makna, dan Tradisi Masyarakat yang Perlu Kamu Ketahui

Dari sejarah perpolitikan bangsa Indonesia, langkah politik Ganjar memang sangat berbeda dari para pendahulunya. Ganjar seorang pemimpin yang suka turun langsung ke masyarakat, serta memanfaatkan media sosial untuk penunjang keberhasilan jalannya pemerintahan.

Walau kerap dibully sebagai presiden TikTok, Ganjar tak berhenti. Dia justru membuktikan kekuatan besar dibalik media ini.

Menjadi seorang pemimpin pemberani itu mungkin terdengar mudah. Tapi nyatanya tidak gampang dilakukan. Keberanian itu selalu beriringan dengan sebuah risiko. Risiko yang tentu saja tidak kecil dampaknya.

Tapi pada akhirnya, reputasi bukanlah tujuan dari kepemimpinan. Lagipula untuk apa mempertahankan reputasi, tapi keputusan yang diambil justru merugikan rakyat?

Baca Juga: Mantan Penyanyi Cilik Tina Toon Bagikan Foto Pernikahan Lewat Akun Instagram Pribadi: Hanya Dihadiri Keluarga

Keberhasilan Ganjar menindak tegas pelaku pungli ini adalah potret pentingnya seorang pemimpin turun ke bawah. Karena permasalahan rakyat tidak bisa diselesaikan di atas meja, melainkan harus langsung dilihat dengan mata.

Seorang pemimpin bukanlah bos yang hanya memberikan perintah dan menunggu laporan. Seorang pemimpin adalah yang mau mengerti langsung masalah rakyatnya.

Sekali lagi aku ingin katakan, Ganjar memang bajingan. Kenapa ada saja sesuatu yang bikin aku takjub pada sosok ini. Apakah aku sudah termakan cinta buta pada Ganjar? Aku rasa tidak.

Ini terlalu nyata untuk dikatakan buta. Atau apakah karena seorang bajingan ini dijuluki Tugiman, yang berarti 'tukang gawe wong nyaman'? Sepertinya memang demikian.

Oleh : Septian R
Di Jawa tengah ***

Berita Terkait