DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

BMKG Ungkap Alasan Hujan Lebat yang Masih Terjadi di Beberapa Wilayah di Indonesia Padahal Masuk Musim Kemarau

image
Ilustrasi, BMKG ungkap alasan hujan lebat masih terjadi meskipun musim kemarau

 

ORBITINDONESIA.COM - Beberapa minggu terakhir cuaca panas dan terik hampir terasa di seluruh wilayah Indonesia menandakan sudah memasuki musim kemarau.

Namun sayangnya beberapa hari terakhir hujan lebat terus mengguyur beberapa wilayah di Indonesia meskipun seharusnya sudah memasuki musim kemarau.

BMKG pun akhirnya mengungkapkan alasan dibalik hujan lebat yang beberapa hari ini terjadi ditengah musim kemarau .

Baca Juga: Harusnya Kemarau Tapi Masih Hujan, BMKG: Ada Gangguan Atmosfer di Jatim Selama Sepekan ke Depan

Hujan lebat yang terjadi membuat sebagian masyarakat bingung dan harus menunda liburan musim panasnya untuk sementara waktu.

Dilansir dari akun Instagram @infobmkg, hujan lebat yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia meskipun sedang kemarau terjadi akibat dinamika atmosfer pada skala regional hingga lokal.

Hal ini menjadikan beberapa wilayah di Indonesia berpeluang terjadi hujan lebat meskipun sedang kemarau.

Baca Juga: Karya Legendaris Vincent Van Gogh Hadir di Jakarta dalam Pameran Seni Digital Interaktif, Cek Harga Tiketnya

Berdasarkan jumlah zona musim (wilayah yang memiliki kesamaan pola musim), sekitar 60 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.

Secara umum puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus 2023.

Namun, berdasarkan data analisis cuaca dalam tiga hari terakhir dapat diidentifikasi bahwa masih terdapat hujan yang turun di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga: Inilah Penjelasan Suguru Geto, Awal Jadi Sahabat Satoru Gojo Berujung Musuh di Anime Jujutsu Kaisen Season 2

Hal ini disebabkan oleh adanya dinamika atmosfer pada skala regional hingga lokal yang menghasilkan peluang hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Dinamika atmosfer ini berperan cukup signifikan dalam memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan sehingga menyebabkan hujan lebat terjadi di beberapa wilayah Indonesia sepekan ini dan bahkan dalam beberapa hari kedepan.

Faktor dinamika atmosfer yang memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan diantaranya adalah aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia.

Baca Juga: Pekan Kedua BRI Liga 1, PSS Sleman Melawan Persis Solo Berakhir Imbang

Selain itu, adanya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian utara karena kehadiran pola sirkulasi di sekitar laut China selatan dan utara Sulawesi bisa ikut memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.

Maka dari itu BMKG menghimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan sedang - lambat sepekan kedepan di beberapa wilayah ini:

Periode 7-10 Juli 2023:

Baca Juga: Ipsos Indonesia : Prabowo dan Erick Thohir Raih Sentimen Positif Tertinggi pada Gen Z dan Milenial

Sebagian Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung

Sebagian Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

Sebagian Bali, NTB dan NTT

Baca Juga: Uzbekistan akan Bangun Soekarno Memorial Library di Kompleks Makam Imam Bukhari

Sebagian Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara

Sebagian Maluku, Papua barat, dan Papua

BMKG menghimbau kepada masyarakat yang terdampak, terutama di daerah berbahaya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah mitigasi jika kemungkinan terjadi hujan lebat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Hidden Gem Cafe di Karanganyar Jawa Tengah, Cocok untuk Healing Sambil Ngopi Cantik

Dapatkan informasi terkini dan detail hingga level kecamatan dengan mengakses kanal informasi BMKG:

Website: https://www.bmkg.go.id

Akun media sosial @infobmkg

Baca Juga: Mengenal Sistem Kasir Manfaat dan Tips Memilih, Aplikasi Majoo Pilihan Tepat

Aplikasi iOS dan Android ‘Info BMKG’

Call Center 196 BMKG ***

Berita Terkait