Hasil Studi di Swedia: Lansia yang Kesepian Berlarut Larut Makin Mudah Terkena Demensia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 08 Juli 2023 12:10 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dokter Yuda Taruna, seorang ahli bedah otak (neurosurgeon) mengatakan, bagi para lansia sangat penting untuk tidak merasakan kesepian.
Studi empiris di Swedia menyatakan bahwa semakin seseorang merasakan kesepian berlarut-larut, maka akan makin mudah ia terkena demensia.
Maka penting untuk kita agar sering-sering berkumpul dalam komunitas. Melakukan kegiatan bersama, apalagi yang sudah masuk usia lansia, agar tidak kesepian. Ribuan tahun manusia survive dengan cara ini.
Kita tidak bisa menghentikan penuaan, namun kita bisa memperlambatnya. Medis sekarang mengetahui bahwa neurotransmitter (penghubung kimia) ke otak sangat berperan untuk menghambat penuaan syaraf. Caranya: menjadi mindfull.
Karena saat menua, otak memiliki kecenderungan untuk membuang memori-memori netral terlebih dahulu, lalu kemudian memori positif yang dibuang. Sisanya adalah residu memori-memori negatif.
Otak manusia memiliki kecenderungan untuk mengingat hal-hal negatif dibandingkan positif. Misalnya, ketika orang tua memukul kita, atau pasangan melukai hati kita.
Kejadian itu akan sangat berbekas di otak kita dibandingkan dengan saat mereka menyayangi kita.
Baca Juga: Hidup Kita Seperti Kayu yang Digosok Dengan Amplas
Karena itu, penting untuk kita menjadi mindfull. Menjadi pribadi yang terus bersyukur dan menemukan kebahagiaan bahkan dari hal-hal kecil.
Bisa dari tiap bangun pagi, kita tanamkan (mungkin awalnya sedikit paksakan) bahwa kita sangat bersyukur masih punya keluarga yang utuh, tubuh sehat, tabungan cukup.
Efeknya akan sangat luar biasa bagi otak kita.
Saya memang masih muda, namun saya memahami betapa pentingnya merawat batin, otak, dan psikis untuk keselamatan hidup atau hidup yang penuh makna. ***