Ketum GAPMMI: Ada Pihak yang Mencatut Nama Saya Dalam Isu Pelabelan BPA
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 27 Juni 2023 00:39 WIB
Menurutnya, saat dilakukan pelabelan itu, masyarakat bisa dipastikan khawatir untuk meminum semua jenis yang namanya air minum dalam kemasan termasuk yang non BPA.
Hal itu mengingat kemasan yang non BPA atau kemasan botol dan galon sekali pakai juga memiliki zat-zat kimia berbahaya. “Pasti akan berimbas juga. Karena masyarakat taunya kan air minum dalam kemasan,” ujarnya.
Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Hardinsyah mengatakan belum ada urgensi pelabelan BPA pada air minum dalam kemasan. Dia beralasan hal itu disebabkan belum adanya bukti kuat yang menyatakan bahwa BPA dalam kemasan itu sudah membahayakan kesehatan.
Baca Juga: BRI Kembali Jadi Sponsor Utama, Kompetisi Liga 1 Menggerakkan Ekonomi Rp9 Triliun,
“Kalau mau mengatur BPA tadi, ya harus berbasis bukti, berbasis evidence. Kan namanya mau membuat regulasi, jadi harusnya berbasis bukti yang kuat. Bukti itu berupa hasil kajian atau penelitian yang mengatakan bahwa BPA pada galon guna ulang itu memang benar-benar berbahaya untuk kesehatan. Harus dengan protokol yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan asal-asalan,” ucap Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia ini.
Praktisi kesehatan bidang onkologi atau penyakit kanker, dr. Bajuadji, Sp.B (K) Onk, juga mengatakan tak ada kaitannya sama sekali antara air galon dengan penyakit kanker seperti diisukan selama ini.
Dia melihat isu-isu yang mengait-ngaitkan air galon dengan kanker itu hanya karena adanya unsur-unsur persaingan usaha semata.
Baca Juga: Cibulan, Destinasi Wisata Alam dengan Ikan Dewa Keramat, Ciri Khas Kuningan yang Penuh Cerita Mistis
“Saya tidak pernah menemukan ada dari pasien-pasien yang mengalami kanker karena telah mengkonsumsi air galon. Itu menurut saya hanya persaingan usaha saja,” ujarnya.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menduga ada yang melakukan framing terkait isu BPA ini. “Waduuh.. ini ada yang framing.. ada mafia,” ucapnya.
Dia mengatakan hal itu terkait adanya pihak-pihak yang membuat rilis palsu, merujuk pernyataannya di beberapa media di isu BPA ini. “Sepertinya ada rilis palsu atas nama. saya terkait isu BPA ini,” ucapnya.***