DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Di Tengah Krisis Utang dan Kekurangan Uang, Pakistan Berjuang untuk Menghindari Gagal Bayar

image
Ilustrasi krisis utang di Pakistan. Pemerintah Pakistan mendistribusikan makanan gratis

Namun, Perez Ruiz mengatakan, "tim IMF siap untuk bekerja dengan pemerintah dalam menyempurnakan anggaran ini sebelum pengesahannya."

Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar menolak keberatan tersebut.

"Pakistan adalah negara berdaulat dan tidak dapat menerima semua tuntutan IMF," media lokal mengutip Dar mengatakan dalam pengarahan kepada Komite Tetap Senat Pakistan untuk Keuangan pada hari Kamis.

Baca Juga: Empat Pilar meningkatkan Emotional Quotient (EQ) secara konsisten

Kesepakatan 2019 senilai $6,5 miliar yang dianggap sebagai kunci untuk menghindari gagal bayar akan memberi Pakistan $1,1 miliar. Bukan jumlah yang besar dengan sendirinya, namun itu akan membuka dana dari pemberi pinjaman lain, membantu meringankan krisis utang negara.

Untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu, Islamabad memangkas subsidi, menaikkan pajak, dan sebagian besar berhenti mengendalikan nilai rupee, di antara langkah-langkah lain selama beberapa bulan terakhir, untuk merayu IMF.

Para ahli mengatakan tindakan itu terlalu sedikit, dan terlalu terlambat.

Baca Juga: Israel Tidak Punya Hak untuk Hidup di Palestina yang Dikuasainya Lewat Kekerasan

Perbedaan juga bertahan pada berapa banyak dana yang harus dikumpulkan Pakistan. Islamabad gagal mencapai target sebagai sekutu, lamban membantu, menandakan frustrasi dengan kurangnya reformasi ekonomi negara.

Program 2019 berakhir 30 Juni dengan tahun fiskal Pakistan saat ini. Dar mempertahankan, Pakistan tidak akan default jika pembicaraan dengan pemberi pinjaman yang berbasis di Washington gagal.***

Halaman:
1
2

Berita Terkait