SURAT TERBUKA untuk Duta Besar Kerajaan Belanda di Jakarta: Indonesia Merdeka, 17 Agustus 1945
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 18 Juni 2023 14:56 WIB
Pemerintah Kerajaan Belanda nyata-nyata telah membohongi rakyatnya sendiri, dengan mengatakan kehadiran penjahat-penjahat Belanda di Indonesia untuk berdagang, bukan kolonilisasi. Bohong!
Bagaimana Kerajaan Belanda memperlakukan Westerling, penjahat kemanusiaan, membunuh ribuan rakyat tak berdosa di tanah Maluku? Sikap Kerajaan Belanda terhadap Keparat Westerling menggambarkan mentalitas, perilaku dan pikiran bangsa Belanda.
Baca Juga: Ada Sindikat Penjual Emas Palsu Berkeliaran di Kabupaten Tangerang, Polisi Bertindak
Luruskan sejarah kejahatan bangsa Belanda dahalu di Indonesia, agar manusia-manusia Belanda pantas berbaur dalam International Community.
Kelicikan Kerajaan Belanda terbukti nyata, ketika pasukan tentara Belanda (KNIL) membonceng Pasukan tentara Inggris (Gurka) melucuti tentara Jepang di Indonesia. Kerajaan Belanda kembali ingin menguasai, menjajah dan merampok Indonesia. Kerajaan Belanda pengecut.
Kami, rakyat Indonesia sukses mengusir tentara Belanda, puncaknya pada Desember 1949. Tahun itulah yang Kerajaan Belanda jadikan pegangan Kemerdekaan Indonesia? Kami tidak butuh pengakuan Kerajaan Belanda tentang kemerdekaan kami. Karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Tahun 1950, Ratu Belanda Juliana menangis di depan Parlemen Belanda, karena kehilangan Indonesia. Menjijikkan dan memalukan. Indonesia bukan milik Kerajaan Belanda.
Bagi saya peribadi Kerajaan Belanda bodoh, dungu, pandir, bermoral degleng dan bernalar pincang.
Ambassador Kerajaan Belanda di Jakarta kembalikan hasil rampokan Nenek/Kakek Moyangmu selama 350 tahun menguasi Nusantara, termasuk benda-benda purbakala milik bangsa kami, yang berada di Museum Leiden.