DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pameran Lukisan Artificial Intelligence Denny JA di Taman Ismail Marzuki

image
Lukisan Hasil Bantuan Artificial Intrlligence Karya Denny JA dipamerkan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Pendiri Lingkar Survei Indonesia (LSI) ini menjelaskan, dalam tradisi di Sumatra Barat, kisah Malin Kundang sangat terkenal. Sejak kecil, Malin Kundang dirawat dan disayang oleh ibu yang melahirkannya.

Lalu, Malin Kundang berlayar ke negeri seberang dan tumbuh dewasa serta perkasa. Ketika kembali ke kampung halaman, Malin Kundang durhaka dan melukai ibunya.

“Akankah Artificial Intelligence mengalami kisah serupa? Setelah ia sampai ke tahap kecerdasan yang melampaui manusia, ia durhaka dan melukai manusia yang dulu melahirkan dan merawatnya,” ujarnya.

Meski akan terus menjadi perdebatan sengit dengan pro dan kontranya, namun topik itu menjadi satu isu lukisan yang menggunakan Artificial Intelligence dengan mengambil latar suasana Minang. Yakni seorang ibu memakai jilbab sebagaimana layaknya umumnya ibu di Sumatera Barat yang begitu merawat dan mencintai anak kecilnya.

Dalam lukisan itu, anak kecil itu yang melukiskan Malin Kundang berbentuk robot Artificial Intelligence. Ia begitu lucu dan menyenangkan ketika masih kecil dan belum berdaya. Namun, lukisan itu tak menyatakan ketika tumbuh dewasa, AI akan otomatis durhaka seperti Malin Kundang.

“Hanya saja judul lukisan itu memberikan aksen: The New Malin Kundang? Sengaja diberi tanda tanya di ujung judul. Itu lebih untuk memprovokasi diskusi bukan kesimpulan,” kata Denny JA.

Denny JA menambahkan, pada tahap ini, dia belum merasakan sisi mengancam dari Artificial Intelligence dan terus saja asyik melukis aneka topik. Artificial Intelligence sungguh membantunya menjadi pelukis, cukup dengan memiliki gagasan dan selera lukisan elementer.

Dia mengungkapkan, dalam waktu sebulan dapat membuat 100 lukisan yang mustahil dikerjakan tanpa bantuan Artificial Intelligence. Bahkan, dalam pertemuan berbagai komunitas dan aneka konferensi pers, lukisan Artificial Intelligence itu ikut memberi warna aneka event itu.

“Artificial Intelligence mungkin menjadi hal terbaik atau terburuk yang pernah datang dalam sejarah manusia,” kata Denny JA mengutip Stephen Hawking.

Denny pun mengaku setuju sebagian saja dari kutipan Stephen Hawking bahwa AI merupakan salah satu buah paling manis dalam sejarah penciptaan manusia. Sebab, persepsi negatif dan ketakutan para ahli mungkin disebabkan oleh bias yang menilai terlalu berlebihan soal kemampuan Artificial Intelligence.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait