Orbit Indonesia

SURVEI ITU SEPERTI SIRUP: Penjelasan Sederhana tentang Metode Survei Capres untuk Orang Awam

image
Ilustrasi hasil survei elektabilitas 3 capres

Tetapi gambaran keren itu sayangnya sama sekali tidak representatif. Kenapa? Karena survei pilpres itu kan mengklaim mewakili nasional dan Depok masih sangat jauh dari representasi nasional.

Dalam bahasa awam: sirupnya tidak diaduk merata. Artinya, pusat rasa manis sirupnya cuma di Depok semata. Tetapi rasa sirup yang tidak manis di Jawa Timur dan Jawa Tengah (basisnya PDIP) sama sekali tidak diukur.

Jelas hasilnya akan salah arah. Nah, prinsip yang sama juga berlaku untuk poling lucu-lucuan ILC (Indonesia Lawyer Club) atau ;poling apapun yang beredar di medsos.

Baca Juga: Buku Limitless Mind Karya Jo Boaler Buka Pikiran dan Potensi Tanpa Batas

Poling-poling itu tidak punya makna apa-apa, karena memang tidak representatif (sirupnya tidak diaduk merata). Tidak mewakili suara nasional. 

Jadi di grup WA yang mayoritas anggotanya pendukung Anies, Anies bisa dapat suara 80 persen. Tetapi di grup WA lain yang mayoritas anggotanya pendukung Prabowo atau Ganjar, hasilnya bisa jauh berbeda seperti bumi dan langit.

Dan semua poling medsos itu, baik yang memenangkan Anies, Prabowo ataupun Ganjar, sama-sama tidak representatif, alias adukan sirupnya tidak merata. ***

Silakan simak berita menarik lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Halaman:
1
2

Berita Terkait