Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

Dua gadis berdarah Arab yang diwawancarai Alman adalah Nisa dan Luna. Ibu dari dua gadis itu adalah mantan pekerja migran di Saudi Arabia, sedangkan ayahnya asli Timur Tengah.

Meski berdarah Arab, gadis-gadis itu dalam kesehariannya berututur menggunakan bahasa sunda. Tetapi, mereka juga bisa bertutur menggunakan bahasa Arab.

“Nah, lihat guys kampung Siluman ini nanti ceweknya cantik-cantik, karena bila mereka nanti menikah dan punya keturunan maka keturunannya akan seperti mereka,” kata Alman sambil tersenyum. 

Dikutip dari berbgai sumber, Desa Siluman memiliki pendudukyang mata pencariannya adalah bertani.

Baca Juga: Brasil Bisa Menghadapi Kerusuhan Pemilu yang Lebih Parah Daripada Kerusuhan di Capitol AS

Kerasnya hidup di desa itu membuat sebagian warganya, baik laki-laki atau perempuan merantau ke luar negeri dengan menjadi pekerja migran. Negara yang menjadi tujuan perantauan penduduk Desa Siluman salah satunya adaah Saudi Arabia.

Desa Siluman didirikan oleh Zahrah Qurrata'ain pada tahun 1908. Dan, nama Siluman diambil dari nama sebuah sungai kecil setempat Cisiluman. ***