DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pekerja Kantoran Banyak Duduk, Inilah Solusinya agar Sehat

image
Ilustrasi Pekerja Kantoran.

 

ORBITINDONESIA.COM - Gaya hidup di kalangan pekerja kantoran yang lebih banyak duduk dalam ruangan selama 8 sampai 10 jam per hari punya banyak risiko kesehatan.

Ketika makan siang, sebagian mereka tetap di ruangan sehingga jarang mengeluarkan banyak tenaga dan kurang berjalan kaki.

Menyantap camilan, kopi atau minuman kekinian sering juga jadi pelengkap saat bekerja.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Esai Indonesia dan Malaysia: Takdir dan Keajaiban Politik Anwar Ibrahim

Baca Juga: Malas Bergerak, Fatcha Nuraliyah Kementerian Kesehatan: 34,1 Persen Orang Indonesia Idap Darah Tinggi

Baca Juga: 5 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Sebelum Olahraga, Dijamin Nggak Gampang Loyo

Menurut Kementerian Kesehatan, gaya hidup demikian membuat kalori yang terbakar sangat sedikit.

Berdasarkan durasi waktu, gaya hidup ini terbagi atas level rendah dalam durasi kurang dari dua jam, level menengah dalam durasi dua hingga lima jam dan level tinggi dalam durasi lebih dari lima jam.

Senior Manager Medical Underwriter Sequis dr Fridolin Seto Pandu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 10 Juni 2023 mengingatkan, ada risiko kesehatan dari gaya hidup sedentari seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung.

Oleh karena itu, Fridolin menganjurkan masyarakat mengurangi kebiasaan gaya hidup ini dengan melawan rasa malas untuk bergerak dan meningkatkan motivasi diri untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

Khusus untuk pekerja kantoran, mereka bisa menggunakan sisa waktu makan siang untuk beraktivitas ringan seperti berjalan kaki.

Lalu pada waktu bekerja, sebaiknya menghindari posisi duduk yang dapat menyebabkan sakit punggung dan leher.

"Dalam kondisi ideal saat duduk, usahakan postur tubuh dalam keadaan tegak. Posisi kaki juga penting diperhatikan, biasakan kaki selalu ada di lantai sehingga peredaran aliran darah lebih lancar," kata Fridolin.

Dia menyarankan orang-orang membuat peregangan tubuh sekitar lima hingga 10 menit di sela-sela waktu kerja.

"Sangat baik jika setidaknya tiga hingga empat kali seminggu berolahraga selama 30-40 menit agar tubuh tetap bugar," tutur dia.

Selain beraktivitas fisik, Fridolin juga menyarankan  pekerja kantoran rajin memeriksakan kesehatan ke dokter.

Pemeriksaan kesehatan mencakup hipertensi untuk mencegah stroke, pemeriksaan pap smear untuk mencegah kanker serviks dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU) untuk mengetahui potensi penyakit kritis pada tubuh.

Kemudian, kata Fridolin, sebagai solusi lainnya masyarakat didorong memiliki asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis sebagai jaring pengaman finansial agar ketika sakit. ***

Berita Terkait