ORBITINDONESIA.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut menyolatkan jenazah lmuwan terkemuka dan penulis Mochtar Pabottingi, yang meninggal dunia pada hari Minggu dini hari, 4 Juni 2023, pukul 00.30 WIB.

Mochtar Pabottingi meninggal setelah sekian lama mengalami koma. Jusuf Kalla datang di masjid Ar Rahim Muhammadiyah, Kayu Putih, Pulo Gadung Jakarta, persis sebelum solat Dhuhur. Solat jenazah Mochtar dilakukan di masjid Ar Rahim sesudah solat Dhuhur.

Sebelum kedatangan Jusuf Kalla, jenazah almarhum Mochtar Pabottingi sebelumnya sempat disemayamkan di rumahnya Jln. Plafon 1/12. RT.09, RW.03. Kel Kayu putih, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur. Rumah itu tak jauh dari Masjid Ar Rahim.

Baca Juga: Bikin Ngiler, Inilah 5 Kuliner Khas Ngawi yang Wajib Kamu Coba Ketika Liburan Bersama Keluarga ke Jawa Timur

Dalam sambutannya di depan jamaah masjid, Jusuf Kalla mengatakan, ia sudah lama bersahabat dengan Mochtar Pabottingi sejak sama di Makassar.

"Mochtar Pabottingi adalah cendekiawan muslim yang banyak memberi sumbangan pemikiran untuk bangsa," ujar Jusuf Kalla.

Pengurus masjid Ar Rahim menuturkan, di masa sehatnya almarhum Mochtar Pabottingi selalu solat berjamaah di masjid. Begitu juga anak-anak almarhum. Solat jenazah di masjid Ar Rahim diimami oleh salah satu putra almarhum.

Sesudah disolatkan, jenazah Mochtar dimakamkan di TPU Penggilingan Layur, Jati, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Mochtar Pabottingi lama berkarir sebagai peneliti di LIPI. Mochtar Pabottingi lahir di Bulukumba, Sulawesi pada 17 Juli 1945. Ia adalah ilmuwan sosial, sekaligus seorang penulis Indonesia, terutama puisi.

Baca Juga: Penyebab Jepang Dilanda Hujan Paling Parah Sepanjang Sejarah, Dua Juta Orang Disarankan Mengungsi

Sejumlah puisinya dipilih Linus Suryadi AG dimuat dalam antologi puisi Tonggak 3 (1987). Namun banyak orang mengenal ia sebagai seorang peneliti daripada penulis puisi.

Mochtar adalah seorang Peneliti Utama bidang perkembangan politik nasional di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tahun 1973 ia menamatkan kuliahnya di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: Bukannya Jadi Pengayom, Perwira Brimob di Parigi Moutong Malah Jadi Pelaku Pemerkosaan Anak di Bawah Umur

Tahun 1984 lulus M.A. dari Universitas Massachusets, Amerika Serikat, dan tahun 1989 lulus Ph.D. dari Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat.

Ia pernah menjadi redaktur Mercu Suar dan Harian Kami (keduanya edisi Sulawesi Selatan), Ketua Seni Budaya Muslim Indonesia di Ujungpandang, penggiat Teater Gadjah Mada, redaktur majalah Titian, dan sebagai peneliti LIPI di Jakarta.***