DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Destinasi Wisata di Kota Ende NTT, Kota Pancasila yang Memesona

image
Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende.

ORBITINDONESIA.COM – Bosan berwisata ke kota-kota besar atau alam terbuka? Coba berwisata ke sebuah kota yang punya sejarah tinggi, terutama berkait dengan dasar negara Indonesia, Pancasila.

Kota Ende namanya. Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berjuluk Kota Pancasila ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno di zaman kolobial Belanda.

Di Ende inilah, Soekarno menggali Pancasila yang sekarang menjadi dasar negara Indonesia.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Visual Imajinasi di Jakarta yang Cocok Dikunjungi Bersama Pasangan, Dijamin Instagramable

Selain sejarah lahirnya Pancasila, Kota Ende juga terkenal dengan destinasi wisata yang menawan. Mulai dari museum, perbukitan, pantai, sampai desa wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Berikut ada beberapa destinasi wisata di Ende yang wajib Sobat Parekraf kunjungi:

Rumah Pengasingan Bung Karno

Destinasi wisata di Ende yang lekat dengan sejarah adalah rumah pengasingan Soekarno alias Bung Karno. Pada 1934-1938, Bung Karno pernah diasingkan oleh Belanda ke Ende, karena berusaha membuat Indonesia merdeka. Rumah inilah yang menjadi tempat tinggal Bung Karno selama di Ende.

Rumah pengasingan Bung Karno mempunyai arti khusus bagi Indonesia. Karena berawal dari rumah ini Bung Karno menggali nilai-nilai luhur Pancasila.

Baca Juga: Ini Dia Destinasi Wisata, Srambang Park Ngawi Cocok Untuk Paket Berlibur Bersama Keluarga saat Weekend

Memiliki nilai sejarah yang kental, rumah pengasingan Soekarno ini ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional, sesuai dengan Surat Keputusan bernomor 285/M/2014 pada 13 Oktober 2014. 

Di dalam rumah pengasingan Bung Karno ini, pengunjung bisa melihat beberapa peninggalan Bung Karno yang masih terawat dengan baik. Mulai dari ranjang, lemari, biola, lampu minyak, hingga peralatan masak yang dipamerkan.

Danau Kelimutu

Kerap dijuluki Danau Tiga Warna, Danau Kelimutu menawarkan keunikan yang jarang dimiliki danau lainnya di Indonesia. Sesuai julukannya, wisata di Ende ini memiliki tiga danau besar yang berbeda-beda warnanya, yakni Tiwu Ata Mbupu (danau warna biru), Tiwu Ata Polo (merah), dan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (hijau). 

Semua keindahan danau tiga warna tersebut bisa pengunjung nikmati dari puncak Gunung Kelimutu, yang memiliki tinggi sekitar 1.639 mdpl. Tak hanya menawarkan pemandangan yang eksotis, ternyata Danau Kelimutu mempunyai nilai sejarah yang dalam.

Menurut cerita, Bung Karno sering mengunjungi Danau Kelimutu selama pengasingan di Ende. Bahkan menuliskan sebuah naskah drama berjudul: Rahasia Kelimutu.

Desa Adat Wologai

Wisata di Ende juga kental dengan budaya, hal ini bisa pengunjung lihat langsung di Desa Adat Wologai. Desa wisata ini berada di ketinggian 1.045 mdpl, dan terdapat rumah-rumah adat yang cukup unik.

Rumahnya berbentuk panggung, dengan atap menjulang di atas pondasi batu. Konon, desa adat yang berada di Wologai Tengah, Detusoko, Ende ini sudah berumur lebih dari 800 tahun.

Ketika mengunjungi Desa Adat Wologai, pengunjung bisa melihat aktivitas warga secara langsung. Mulai dari mengolah kopi, mengolah biji kenari, berkebun, hingga beternak.

Yang paling menarik, di desa ini pengunjung bisa melihat warga membuat kerajinan boneka kayu kecil, yang bisa

Bukit Liaga

Kalau di Labuan Bajo punya Bukit Padar, di Ende punya Bukit Liaga. Destinasi wisata ini berada di Desa Kotabaru, atau berjarak sekitar 100 km dari pusat Kota Ende.

Bukit Liaga menawarkan pemandangan Pantai Bele dan Pantai Aewa dari atas bukit. Pada musim kemarau, pengunjung bisa melihat hamparan rerumputan berwarna kuning yang memberi kesan eksotis. 

Untuk menikmati pemandangan di atas Bukit Liaga, pengunjung harus mendaki selama 15 menit. Meski medannya cukup melelahkan, setibanya di puncak semua akan terbayarkan dengan pemandangan alam yang indah.

Danau Tiwusora

Berada di Desa Tiwusora, Lepembusu Kelisoke, Ende, Danau Tiwusora menawarkan pemandangan sabana yang menghijau.

Keindahannya makin memukau dengan pemandangan air danau yang berwarna hijau jernih. Danau Tiwusora adalah danau yang disucikan oleh masyarakat Ende.

Warga sekitar percaya kalau arwah orang yang sudah meninggal akan masuk ke dalam danau tersebut, lalu menjelma sebagai belut raksasa.

Ketika mengunjungi Danau Tiwusora, pengunjung akan disambut secara adat oleh tetua adat. Biasanya, wisatawan akan mendapatkan kalung dari untaian rumput. Setibanya di danau, kalung ini harus kita lemparkan ke air. Konon, penyambutan ini sebagai tanda kalau leluhur sudah mengenal tamu atau wisatawan yang datang. 

Pantai Batu Biru

Seperti yang kita ketahui, keindahan pantai di timur Indonesia tak perlu diragukan lagi. Begitu juga destinasi wisata di Ende yang satu ini. Pantai Batu Biru terbilang unik, karena di area pesisir pantai terdapat bebatuan warna-warni, mulai hijau ungu, kuning, merah, biru, hingga berlapis warna lainnya.

Sepanjang Pantai Batu Biru juga terdapat tebing kapur berwarna hijau yang menambah daya tarik pantai ini. Untuk menikmati pantai dengan ombak cukup besar ini, Pantai Batu Biru terletak di Penggajawa, Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.***

Berita Terkait