Delapan Doktrin Ideologi Radikal yang Perlu Diwaspadai
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 03 Juni 2023 12:20 WIB
Artinya, "Penakwilan dan rekayasa penakwilan dalam hukum seperti ini tidak menghendaki kecuali berusaha untuk menyelewengkan firman-firman Allah dari maudhu' atau maksud sebenarnya ...
Mumahakah atau penggunaan kalimat tidak pada tempatnya untuk kepentingan berdebat seperti ini tidak berharga sama sekali dan tidak berpengaruh menyimpangkan hukum Allah dari orang yang yang menjadi objek hukumnya dengan nash yang sangat jelas, terang dan sangat tegas." (Quthub, Fi Zhilalil Qur'an ).
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Labuan Bajo Terhits yang Wajib Kamu Kunjungi saat Berlibur Bersama Keluarga
Nah, lihatlah bagaimana Sayyid Quthub mengunci penafsiran Al-Maidah 44 dan menafikan interpretasi dan penafsiran lainnya. Bahkan ia menuduhnya sebagai penyimpangan. Penafsiran ayat harus sesuai dengan pendapatnya.
Sedangkan penafsiran lain yang tidak sesuai dianggap menyimpang dari maksud Al-Qur'an. Tentu hal ini berbeda dengan ragam tafsir pada ayat tersebut dari para mufassir Ahlussunnah wal Jama'ah yang lain.
Dari sini dapat diprediksi, begitu strategisnya doktrin ideologi radikal memengaruhi orang-orang yang menjadi sasaran propagandanya. Apalagi anak-anak muda yang punya religiusitas tinggi namun tidak mempunyai cukup ilmu atau komunitas pergaulan yang mampu memberikan narasi penafsiran sandingan yang berbeda dengannya.
Tentu ia akan mudah terjebak dalam doktrin-doktrin radikal yang dibalut dengan dalil-dalil agama macam firman Tuhan dan sabda Nabi-Nya.
Wallahu Alam.
Mbah Toyib ***