DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

VIRAL, Santri Jadi Korban Bullying di Ponpes hingga Alami Gangguan Kejiwaan, Warganet Open Donasi

image
Korban bullying berinisial H (kanan) saat ditemui di rumahnya.

ORBITINDONESIA.COM – Seorang perempuan berinisial H mengalami gangguan jiwa diduga usai menjadi korban perundungan (bullying).

Mirisnya, aksi bullying tersebut dialami H saat menjadi satriwati di salah satu pondok pesantren (ponpes).

Dilansir dari video yang diunggah oleh akun TikTok @bangego_ terlihat H korban bullying yang tinggal bersama ayahnya di dalam rumah tidak layak ini membuat banyak warganet merasa iba.

Baca Juga: Prediksi Skor Man United vs Chelsea Mainkan Laga Tunda Pekan ke 32 Liga Inggris: Head to Head, Susunan Pemain

Warganet berbondong-bondong meminta untuk open donasi untuk keluarga ini.

Dijelaskan di dalam video, awalnya, H merupakan seorang anak yang normal hingga akhirnya ia mengalami perundungan saat berada di ponpes.

H mengaku ia di-bully dengan cara ditendang, diambil barangnya hingga dipaksa untuk mengepel dan melakukan pekerjaan lainnya.

Baca Juga: Webinar Satupena, Satrio Arismunandar: Reformasi Demokrasi Bisa Gagal Akibat Kurangnya Kemauan Politik

Saat ditanya apakah ia memiliki banyak teman saat di pesantren dulu, ia menjawab dengan tegas bahwa ia tidak memiliki teman di sana.

Video yang diunggah Selasa, 23 Mei 2023 di akun Tiktok tersebut sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali dan mendapatkan lebih dari 153 ribu like.

Ribuan komentar berharap agar korban segera mendapat bantuan, bahkan banyak warganet mengaku ingin ikut berdonasi untuknya.

Baca Juga: Fakta Kakek Usia 64 Tahun di Jember, Tiga Kali Masuk Penjara, Kini Kembali Membobol Rumah Warga

Dalam video singkat yang diunggah akun tersebut, diperlihatkan bagaimana kondisi rumah yang ditinggali oleh ayah dan anak ini sudah sangat tidak layak huni.

Atapnya sudah banyak terbuka, bahkan tidak memiliki pintu depan dan jendela karena dirusak oleh H ketika mulai kambuh dan mengamuk.

Saat masuk ke dalam rumah hampir tidak ditemukan perabotan yang layak.

Baca Juga: Inilah Alasan PSSI Belum Umumkan Harga Tiket Resmi FIFA Matchday Timnas Indonesia Melawan Argentina

Bahkan tidak tampak satupun alat makan dan perlengkapan rumah lainnya karena habis dirusak ketika wanita ini mulai mengamuk.

Ternyata, rumahnya pun sudah dijual setengahnya karena mereka membutuhkan uang untuk pengobatan anaknya yang mengalami gangguan jiwa.

Kini, rumahnya hanya tersisa dua kamar berukuran sempit yang dibagi untuk tidur H dan kamar lainnya untuk tempat tidur sang ayah.

Baca Juga: Drawing Kualifikasi Piala Asia U23 2024, Indonesia Satu Grup dengan Turkmenistan dan China Taipei

Di dalam kamar tidak terlihat perabotan sedikitpun.

Hanya ada beberapa pakaian saja dan alas tipis lusuh tanpa kasur untuk tidur baik di kamar H maupun di kamar sang ayah.

Mirisnya lagi, karena rumah ini tidak memiliki pintu dan hanya tersisa pagar depan rumah yang sempit, ayahnya memasang banner bekas dan kain bekas untuk menutupi rumah bahkan kawat berduri pun dipasang di sekitar pagar agar H tidak bisa keluar rumah.

Baca Juga: Suami yang Istrinya Jadi Selingkuhan Wakapolres Binjai Cabut Laporan dan Maafkan Pelaku, Kok Bisa

Bukan tanpa alasan, ayahnya sengaja membuatnya sangat tertutup karena wanita ini sering kabur keluar rumah dan khawatir sulit menemukannya jika sudah pergi jauh.

Sang ayah yang hanya berprofesi sebagai penjual mainan anak-anak di sekolahan ini menginginkan anaknya segera sembuh seperti sedia kala.

Ketika wanita ini ditanya apakah apakah ia ingin sembuh ia menjawab dengan bahagia bahwa ia juga ingin sembuh.

Baca Juga: Kenali Beberapa Gejala Skizofrenia, Inilah Perjuangan yang Dirasakan oleh Penyintas Gangguan Kesehatan Mental

“Hai, pengen sembuh,” ucapnya di akhir video sambil melambaikan tangannya ke arah kamera dengan menampakkan senyum manisnya.***

Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait