Istri Saya Ngotot Ingin Nonton Coldplay, Seruan Penolakan Oleh MUI dan PA 212 Tidak Dipedulikan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 24 Mei 2023 14:50 WIB
Nama PA 212 sendiri merujuk pada unjuk rasa besar yang dilakukan di masa Pemilihan Gubernur DKI tahun 2016. Waktu itu mereka mengecam calon Gubernur DKI, Pak Ahok
Mereka menuduh Ahok telah melakukan pencemaran agama ketika ia berkampanye. Mereka menuntut Ahok ditangkap dan mereka juga mendukung Anies sebagai Gubernur DKI.
Unjuk rasa terbesar mereka lakukan pada 2 Desember 2016, dan karena itulah gerakan mereka disebut sebagai gerakan 212. Tujuan gerakan 212 itu berhasil. Ahok akhirnya memang kalah dalam Pilgub DKI dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan sehingga harus masuk penjara.
Baca Juga: TERLALU, Wakapolres Binjai Tiduri Istri Orang, Sekarang Dilaporkan Suaminya
Setelah Pilgub 2017, mereka yang pernah terlibat dalam unjuk rasa itu mempertahankan ikatan persaudaraan mereka. Mereka menyebut diri mereka sebagai alumni 212.
Dari waktu ke waktu Persaudaraan Alumni 212 muncul untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Tapi jumlah pesertanya sudah jauh lebih sedikit dibandingkan aksi awal dulu.
Para pimpinan di 212 di masa Pilgub menyatakan peserta aksi unjuk rasanya mencapai 7 juta orang. Hitung-hitungan objektif sih bilang angka itu berlebihan. Tapi memang sangat mungkin, aksi 212 itu diikuti ratusan ribu peserta.
Kalau sekarang sih yang datang setiap kali ada aksi PA 212, tinggal ribuan orang atau bahkan ratusan orang. Pimpinannya juga sudah ganti. Kalau dulu ada nama Rizieq Shihab, sekarang yang paling sering tampil sebagai pimpinan PA 212 adalah Novel Bamukmin.
Baca Juga: Dimas Nataprawira: Menolak Lupa Pemerkosaan dan Pembunuhan Ita Martadinata Haryono
Kharisma Novel jauh lebih kecil dibandingkan Rizieq. Tapi PA 212 tetap diperhitungkan sebagai kelompok masyarakat yang berpengaruh.