DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anton DH Nugrahanto: Senjakala Surya Paloh

image
Ketum Nasdem Surya Paloh /Tangkapan layar : @surya Paloh.id

ORBITINDONESIA.COM - Pada hari Rabu, 17 Mei 2023, Surya Paloh berdiri di depan awak media. Ia terisak-isak dan meradang marah karena salah satu kadernya diborgol di depan gedung Jaksa Agung.

Separuh parau Surya Paloh berkata, “Terlalu mahal…terlalu mahal dia diborgol untuk statusnya sebagai menteri, sebagai sekjen Partai…” Matanya kosong seakan menatap kehancuran partainya.

Partai yang disebut-sebut Surya Paloh sebagai “Restorasi Indonesia” malah terjebak menjadi Partai pencoleng Anggaran Negara dan kisah Johnny G. Plate seakan menjadi babak senjakala Surya Paloh. Sebuah babak menyedihkan yang kelam setelah ia menjalani kehidupan cemerlang melewati keberuntungan ke keberuntungan lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Silence: Perjalanan Menyentuh Hati Dua Imam Katolik di Jepang Alami Konflik di Bioskop Trans TV

Surya Paloh lahir tahun 1951 dari pasangan pejabat Polisi dan ibu rumah tangga biasa. Walaupun ia anak perwira polisi, tapi dia merasa tidak punya naluri sebagai polisi. Ia memilih bisnis sebagai jalan hidupnya.

Sejak sangat muda Surya Paloh mendidik dirinya untuk berbisnis. Di usia 14 tahun ia membangun bisnis leveransir, memenuhi barang-barang kebutuhan pokok. Lalu setelah itu membangun biro pariwisata yang membuat ia kenal banyak orang.

Keberuntungan pertama Surya Paloh adalah ia punya kakak ipar bernama Yusuf Gading yang kelak menjabat Dirjen Bantuan Sosial di Departemen Sosial (Depsos), dan menjadi tokoh pencetus lotre NALO. Ini sebuah bisnis judi yang dilegalkan negara dan amat terkenal pada 1970-an.

Dari kakak iparnya inilah Surya Paloh dibiayai bisnisnya di Medan, salah satunya menjadi agen importir mobil Ford dan VW di Kota Medan, juga mengelola sebuah hotel di Aceh.

Baca Juga: SEA Games 2023: Sky Sport Soroti Pertandingan Indonesia Melawan Thailand yang di Luar Nalar

Kejeniusan utama Surya Paloh bukan soal bisnis, apalagi politik. Tapi Surya Paloh punya naluri ‘membaca zaman.’ Kemampuan inilah yang membawa Surya Paloh ke titik puncak tapi sekaligus memerosokkannya ke jurang terbawah pada kemudian hari.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait