Contoh Teks Pidato untuk Hari Kebangkitan Nasional, Cocok Dibacakan pada Upacara Bendera di Sekolah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 18 Mei 2023 15:11 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Hari Kebangkitan Nasional akan dirayakan pada 20 Mei 2023 dan bisa dirayakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berpidato.
Hari Kebangkitan Nasional bisa dirayakan dengan berpidato di depan siswa sekolah dan mengingatkan betapa pentingnya peran organisasi Budi Utomo.
Karena seperti yang diketahui jika latar belakang diresmikannya Hari Kebangkitan Nasional oleh Presiden Soekarno adalah untuk mengingat peran Budi Utomo di masa penjajahan.
Dalam pidato yang dibacakan pada hari kebangkitan nasional pada 20 Mei 2023 di depan siswa sekolah dapat menyampaikan pentingnya pendidikan dan berdiri di atas kaki sendiri.
Berikut ini adalah contoh teks pidato yang bisa dibacakan pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023:
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat pagi para hadirin yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan rezeki dari-Nya, kita dapat berkumpul dalam suasana yang bahagia di hari peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Baca Juga: Simak Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Berawal dari berdirinya Organisasi Budi Utomo
20 Mei tentu bukan menjadi tanggal yang biasa-biasa saja bagi kita semua. Pada tanggal itulah tumbuh semangat juang bangsa kita untuk menjadi bangsa yang mandiri. Hal tersebut sangat penting bagi kita, karena berkat semangat itulah kini kita bisa merasakan pendidikan dan kehidupan yang layak.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Menghargai jasa para pahlawan merupakan hal yang kecil dibandingkan dengan yang mereka lakukan untuk kita. Oleh karena itu, keutamaan yang sebaiknya kita lakukan adalah memanjatkan rasa syukur.
Berkat jasa para pendahulu kita, mereka berhasil menghasilkan kader-kader bangsa dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan melestarikannya sehingga mampu bertahan hingga kini kita dapat merasakannya. Menjadi tugas untuk kita semua untuk terus memperbaiki sistem pendidikan kita agar terlahir kader bangsa terbaik.
Baca Juga: Simak Sejarah Lengkap Hari Korps Veteran Cacat Indonesia yang Diperingati 19 Mei 2023
Dari perjalanan bangsa kita, sudah terlihat jelas akan pentingnya pendidikan. Marilah kita ulurkan tangan kita untuk orang sekitar yang kurang akan urusan pendidikan. Karena dengan pendidikan, kita dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik.
Hal itu perlu kita lakukan dengan meningkatnya biaya pendidikan hingga banyak yang mengeluh. Mereka yang memilki penghasilan rendah sulit untuk menjangkaunya. Dengan uluran tangan itu, kita dapat memberikan manfaat bagi mereka. Tak hanya sampai di situ, Allah Swt. akan memberikan balasan yang berlipat ganda untuk pemberi sedekah.
Hadirin yang saya hormati,
Kebangkitan Nasional dilatar belakangi oleh kaum terpelajar. Mereka telah mengenyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri karena itulah mereka mulai menyadari keterbelakangan yang dialami oleh bangsanya. Hal itulah yang membuat mereka bertekad untuk memperbaiki dan mengangkat derajat bangsa yang begitu dicintainya.
Baca Juga: Lempar Medali dan Boneka ke Penonton, Jonathan Khemdee Dilarang Tampil di SEA Games Untuk Selamanya
Dengan pendidikan yang mereka miliki, mereka dapat menganalisis kegagalan demi kegagalan perjuangannya. Kegagalan yang dialami mereka sadari dengan satu sebab yang sangat berpengaruh besar, yaitu persatuan nasional. Persatuan tidak tercapai karena tidak adanya organisasi yang menghimpun bangsa Indonesia untuk merencanakan langkah perjuangan.
Penjajahan yang bangsa Indonesia alami menyebabkan banyak kerugian, yaitu:
1. Pendidikan dan pengajaran yang terpuruk
2. Sumber daya alam yang dirampas
3. Tidak adanya kesadaran akan nasionalisme
Baca Juga: Terima Ribuan Aduan Jalan Rusak, Presiden Jokowi Bergerak Cepat
Ketiga hal itulah yang membuat timbulnya kesadaran nasional. Kebangkitan bangsa kita ditandai dengan Budi Utomo. Itu dikarenakan Budi Utomo organisasi pertama yang berdiri. Awalnya organisasi yang didirikan oleh siswa STOVIA itu bersifat sosial, tetapi dengan perkembangan yang terjadi, organisasi itu berubah menjadi organisasi politik.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dengan berdirinya Budi Utomo, membuat berkobarnya semangat nasional. Contohnya adalah Serikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Saman Hudi yang kemudian berubah nama menjadi Serikat Islam. Diteruskan pada 1912 di Bandung berdirilah organisasi politik pertama yang bernama Indische Partij. Organisasi ini didirikan oleh tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), Suwardi Suryaningrat, dan dr. Cipto Mangunkusumo. Dan banyak lagi organisasi yang bersifat sosial maupun politik lahir. Mereka lahir dengan semangat juang untuk Indonesia yang merdeka.
Perjuangan sosial politik menjadi makin terbuka dan banyak membuka hati maupun pikiran Bangsa Indonesia untuk kehidupan tanpa penjajah. Kini kita sudah merdeka! Namun, kita bisa kita lihat, bangsa ini masih dalam keadaan terpuruk dalam suasana global yang makin panas. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikannya.
Baca Juga: Ada di Manado, Ganjar Pranowo: Bu Mega Berpesan agar Mampir ke PPP
Saudara-saudara yang berbahagia.
Demikian pidato singkat saya. Saya memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih atas perhatiannya.
Selamat pagi, salam merdeka!
Wassalamualaikum Wr. Wb
Presiden Soekarno menetapkan 20 Mei 2023 sebagai Hari Kebangkitan Nasional sekaligus sebagai penanda hari kelahiran organisasi Budi Utomo.
Presiden Soekarno menganggap bahwa dengan berdirinya organisasi Budi Utomo adalah menjadi tonggak bergeraknya perlawanan terhadap penjajah.
Baca Juga: NAH, Mahfud MD akan Terus Mengawal Perkara Johnny G. Plate
Presiden Soekarno yang secara resmi menetapkan 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional pada tahun 1948 menyampaikan jika organisasi Budi Utomo sebagai awal bangkitnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia.
Selain didasarkan pada pentingnya pengaruh organisasi Budi Utomo, latar belakang diresmikannya hari kebangkitan nasional dikarenakan rakyat Indonesia yang sedang terpecah.
Tepatnya pada 1947, ketika Belanda melakukan agresi militer sehingga membuat gejolak sosial dan politik sehingga ibu kota negara sempat dipindah ke Yogyakarta.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Masuk Manado, Nama Nasaruddin Umar Disingung
Kemudian pihak oposisi pemerintah yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin bernama Front Demokrasi Rakyat, muncul dan menjadi gabungan organisasi 'sayap kiri'.
Tak hanya itu, pasokan beras juga sempat mengguncang sehingga menyebabkan krisis ekonomi yang memberatkan rakyat.
Kondisi ini membuat rakyat Indonesia terpecah menjadi beberapa kepentingan dan tujuan, sehingga Bung Karno harus mencari cara untuk mempersatukan rakyat lagi.***
Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.