DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hati Kamu Adalah Benteng, Maka Waspadailah Pintu Pintu Tempat Setan Ingin Masuk

image
Ilustrasi setan yang ingin masuk ke pintu hati manusia.

ORBITINDONESIA.COM - Ulama Al Habib Taufiq bin Abdulqadir Assegaf mengatakan, hati itu ibarat benteng dan setan itu adalah musuhnya. Musuh tentunya ingin menguasai benteng.

Dia akan berusaha mencari pintu yang bisa ia masuki. Begitulah setan yang berusaha memasuki hati manusia, dia akan mencari pintu-pintu agar bisa masuk dan menguasai hati

Di sinilah tugas kamu harus menjaga pintu-pintunya. Kamu harus mempelajari, melalui pintu yang mana setan itu akan bisa masuk ke dalam hati kamu. Sehingga kamu bisa melindungi dan mencegah agar hati kamu agar tidak dikuasai oleh setan.

Baca Juga: Surya Paloh Mengadu Pada Publik Bisnisnya Terganggu, Taktik Playing Victim

Pintu-pintu setan atau tempat masuk setan, yaitu melewati sifat-sifat manusia. Di antaranya:

Pertama, emosi dan kesenangan. Marah akan membuat manusia itu kehilangan akal. Jika sudah kehilangan akal maka akan terlena dengan musuh yaitu setan

Karena itu dikatakan, jika seseorang sudah emosi, setan akan mempermainkan orang itu seperti anak kecil yang memainkan sepak bola. Emosi itu akan membuat suatu kegagalan

Kedua, iri hati dan ambisi. Orang yang berambisi itu buta dan tuli. Semua permusuhan itu bisa didamaikan, kecuali permusuhan yang disebabkan dari hasud dan iri hati. Iblis sukses mengeluarkan Nabi Adam dari surga karena membuatnya berambisi terhadap buah dari satu pohon di surga.

Baca Juga: Begini Pesan Erick Thohir dan Jokowi Usai Kemenangan Timnas Indonesia di Final SEA Games 2023

Ketiga, kenyang, walaupun dari makanan yang halal. Hal ini karena makanan itu akan bisa memperkuat syahwat, dan syahwat itu adalah alat setan untuk mempermainkan dan menguasai kita.

Karena itu kamu harus melemahkan syahwat kamu, dengan apa? Dengan tidak kenyang. Makan seperlunya, bukan makan sepuasnya. Dikatakan, orang yang banyak makan itu minimal mendapatkan enam perkara yang tercela:

1. Akan hilang rasa takut kepada Allah dari hatinya.
2. Tidak ada rasa rahmat terhadap sesama makhluk, karena dia menyangka semua orang kenyang seperti dia dan tidak peduli dengan kesusahan makhluk. Dia akan pura-pura buta dan tuli.

Baca Juga: Minta Maaf pada Timnas Indonesia, FA Thailand Akan Berikan Hukuman pada Pemain dan Tim yang Terlibat Keributan

3. Berat untuk berbuat taat.
4. Jika mendengar kalam hikmah tidak akan tersentuh hatinya.
5. Kalaupun dia jadi penceramah, maka perkataannya tidak akan masuk ke hati pendengar.
6. Allah akan memunculkan banyak penyakit.

Sumber penyakit itu ada dua, yaitu perut dan pikiran.

(Kajian Kitab Ihya Ulumiddin) ***

Berita Terkait