DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Delegasi Israel Berkunjung ke Indonesia, Memupuk Ikatan Teknologi dan Inovasi

image
Delegasi Israel datang ke Jakarta

 

ORBITINDONESIA - Delegasi profesional teknologi, investor, dan pejabat perdagangan Israel baru-baru ini berkunjung ke Indonesia, untuk membina hubungan melalui usaha teknologi, inisiatif dampak sosial, dan investasi.

Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Perjalanan tersebut diselenggarakan oleh Israel-Asia Center, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada 2009 dan berbasis di Yerusalem.

Israel-Asia Center menyatukan para pemimpin muda dan pengusaha dari Israel dan seluruh Asia yang ingin membangun masa depan bersama.

Baca Juga: Liga Italia: Penyerang Napoli Bakal Dibajak Juventus

Kunjungan tersebut dilakukan hampir dua tahun setelah Israel-Asia Center meluncurkan program Israel-Indonesia Futures.

Ini sebuah inisiatif online di mana para pemimpin muda Israel dan Indonesia yang baru muncul belajar tentang budaya dan ekonomi satu sama lain, dan mengatasi tantangan bersama di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, ketahanan pangan, dan pendidikan.

Sekitar 100 orang Israel dan Indonesia ambil bagian dalam program tahunan ini termasuk peserta, pembicara, fasilitator, penasihat, dan mitra program seperti Start-Up Nation Central.

Inisiatif ini mencakup tantangan tahunan, di mana para peserta merancang solusi untuk masalah yang diberikan dan menyusun rencana bisnis yang diusulkan untuk melaksanakannya.

Baca Juga: Mari Berpihak pada Nurani dan Keadilan

Tantangan tahun ini meminta peserta menemukan solusi digital, yang dapat menjangkau wirausahawan sosial di luar pusat kota di Indonesia, dan memungkinkan mereka mengakses sumber daya pengembangan bisnis.

Sementara Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, masih ada “potensi luar biasa yang belum dimanfaatkan” untuk kerja sama antara Israel dan Indonesia.

Yakni, kerja sama di bidang-bidang seperti fintech, keamanan siber, kecerdasan buatan, mobilitas, teknologi pertanian (agritech) dan teknologi air, kata pendiri dan Direktur  Eksekutif Israel-Asia Center, Rebecca Zeffert.

“Pprogram online ini merupakan kesempatan bagi peserta dari kedua belah pihak untuk mencelupkan kaki mereka ke dalam air,” jelasnya.

Baca Juga: Liga 1: Tanpa Robert Rene Alberts, Persib Bandung Bidik 3 Poin Melawan PSIS Semarang

Tetapi perjalanan itu, secara pribadi, "membawa hubungan ini ke tingkat yang sama sekali baru," katanya.

“Ini adalah pertama kalinya sebagian besar dari kita bertemu secara langsung setelah berbulan-bulan – dan dalam beberapa kasus, bertahun-tahun – bekerja sama sepenuhnya secara online, dan energinya hanya listrik! Semua orang sangat senang akhirnya bisa bertemu langsung,” katanya kepada The Times of Israel.

Bepergian dengan paspor non-Israel, enam delegasi Israel menghabiskan enam hari di Indonesia pada pertengahan Juli 2022.

Di ibukota Indonesia, Jakarta, para delegasi bertemu dengan para pemimpin bisnis lokal, rektor universitas, pengusaha, dan investor, dan mengunjungi hub dan akselerator startup.

Baca Juga: Laga Big Match, Bali United Diunggulkan, Arema FC: Tagar Jiwa Jawara

Mereka juga mengunjungi situs budaya dan sejarah dan, sebagai bagian dari tur yang lebih luas di negara itu, menghabiskan waktu di desa-desa di luar ibu kota, kata Zeffert.

“Mereka melihat langsung dampak inisiatif dampak sosial berbasis lokal, seperti penyediaan pinjaman mikro dan pelatihan keuangan kepada lebih dari satu juta perempuan pedesaan,” lanjutnya.

Aviva Steinberger, direktur diplomasi inovasi di Start-Up Nation Central mengatakan dalam sebuah pernyataan, dia melihat “nilai luar biasa dalam menghubungkan komunitas inovator – terutama di sektor energi, agtech dan fintech.”

Sebagai anggota (dan presidensi saat ini) G20, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan ekonomi terbesar ke-10 di dunia dalam hal paritas daya beli. Sebagai negara terbesar keempat, ia memiliki populasi beragam sekitar 275 juta orang di 17.500 pulau.

Baca Juga: Ganti Deolipa Yumara Sebagai Kuasa Hukum, Bharada E Tunjuk Kuasa Hukum Baru Ronny Talapessy

Indonesia terpukul keras oleh pandemi COVID-19, tetapi berada di jalur pemulihan, dengan harapan untuk menjadi ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada 2030. Yakni, dengan percepatan digitalisasi bidang ekonomi dan keuangan, menurut Presiden Joko Widodo.

Selain itu, laporan tahun 2021 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan bahwa ekonomi digital Indonesia dapat mencapai nilai 146 miliar dollar AS pada 2025 dan lebih dari 300 miliar dollar AS pada 2030. ***

Berita Terkait