Dokter Terawan Agus Putranto: Bagaimana Diabetes Dapat Menyebabkan Kematian
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 14 Mei 2023 12:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Ada beberapa cara sehingga penyakit diabetes dapat menyebabkan kematian. Dalam hal tingkat kematian, risiko diabetes ini setara dengan kanker.
Menurut Dokter Terawan Agus Putranto: Pertama, terjadinya komplikasi klasik diabetes - koma diabetes, nekrosis anggota badan, gangren, kehilangan penglihatan, impotensi, ketoasidosis, dan hipoglikemia.
Komplikasi ini biasanya muncul selama tahap perkembangan diabetes, dan seringkali berakibat kematian. Jika kita melihatnya lebih dalam, efek komplikasi-komplikasinya adalah sebagai berikut:
Ketoasidosis. Efeknya: Kehilangan kesadaran, gangguan mendadak pada aktivitas organ vital. Kematian.
Hipoglikemia. Efeknya: Kehilangan kesadaran, peningkatan kadar gula darah secara tiba-tiba dalam waktu singkat, kurangnya reaksi terhadap cahaya, berkeringat berlebihan, dan kejang-kejang. Dalam keadaan ekstrim memicu koma.
Koma hiperosmotik. Efeknya: Polidipsia (haus berlebihan), poliuria (buang air kecil berlebihan).
Koma laktosidotik. Efeknya : Kehilangan kesadaran, gangguan pernapasan, penurunan tekanan darah, jarang buang air kecil. Disertai dengan gangguan kardiovaskular.
Yang disebutkan di atas hanya beberapa komplikasi, yang dapat langsung muncul dalam waktu hanya beberapa bulan setelah perkembangan penyakit. Dalam waktu 2-3 tahun, komplikasi-komplikasi lain dapat terjadi.
Pertama, Retinopati. Ini merupakan cedera retina mata, yang nantinya dapat berujung pada perdarahan pada bagian belakang mata dan terlepasnya retina.
Secara bertahap ini dapat menyebabkan hilangnya kemampuan penglihatan mata. Retinopati paling sering muncul pada pasien penderita diabetes tipe II. Pasien yang mengalami komplikasi ini buta sepenuhnya.
Kedua, Angiopati. Permeabilitas pembuluh darah berkurang secara dramatis, sehingga menjadi rapuh. Ada kecenderungan terjadinya trombosis dan aterosklerosis. Pendarahan internal atau pendarahan otak dapat muncul kapan saja.
Baca Juga: SEA Games 2023: Sejarah Tercipta, Basket Putri Indonesia Raih Emas
Ketiga, Polineuropati. Hilangnya kepekaan terhadap rasa sakit dan panas pada kaki dan tangan. Gangguan ini paling sering berkembang pada wilayah "sarung tangan dan kaus kaki".
Gejala pertamanya adalah mati rasa dan sensasi terbakar pada tangan dan kaki, yang meningkat di malam hari. Komplikasi ini menyebabkan hilangnya kendali atas tangan dan kaki.
Keempat, Kaki diabetes. Komplikasi di mana anggota tubuh terbawah pasien penderita diabetes terdapat luka terbuka, bisul bernanah, area nekrotik (mati). Komplikasi ini berujung pada amputasi atau kematian.***
Silakan simak berita lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.