Satupena Akan Diskusikan Karsa Bung Hatta untuk Bangsa, Dalam Hal Demokrasi dan Intelektualisme
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 11 Agustus 2022 00:53 WIB
ORBITINDONESIA - Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi bertema “Karsa Bung Hatta Untuk Bangsa: Demokrasi dan Intelektualisme.” Acara ini juga untuk memperingati 120 tahun lahirnya Bung Hatta, yang lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Obrolan Hati Pena #50 tentang Bung Hatta itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis, 11 Agustus 2022, pukul 19.00-21.00 WIB. Sebagai narasumber adalah sejarawan Bonnie Triyana. Pemandu diskusi adalah Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.
Menurut panitia webinar, Bung Hatta adalah Proklamator dengan jejak melampui zaman. Sosok Mohammad Hatta dikenal sebagai man of work, alias orang di belakang layar.
Baca Juga: Profil dan Biodata Cita Citata, Kekasih Didi Mahardika, Lengkap dengan Agama, Instagram, dan Single
Ia adalah seorang aktivis, yang menulis begitu banyak ide cemerlang dan peletak dasar demokrasi bangsa Indonesia.
Maka, adalah tepat untuk melihat warisan mahal Bung Hatta, yakni demokrasi dan intelektualisme, dalam menyambut ulang tahunnya ke-120 pada 12 Agustus 2022.
Pena adalah senjata utama Bung Hatta untuk memerdekaan bangsanya. Bakat menulisnya, dan banyak karyanya sudah muncul saat ia kuliah di negeri Belanda. Buku dan perpustakaan menjadi pusat hidupnya.
Tapi Bung Hatta bukan cendekiawan di menara gading. Ia adalah orator besar seperti Sukarno. Tetapi bukan lewat pidato dengan suara memecahkan langit, melainkan lewat tulisan-tulisannya yang tajam dan menggetarkan hati.
Baca Juga: Cara Orang Jawa Menghormati Sayyidina Husein, Tak Bikin Hajatan di Bulan Suro
Setelah Indonesia merdeka, Bung Hatta bertindak sebagai “administrator,” yang mencoba menerapkan pengalamannya yang luas ke dunia nyata.
Di sela kesibukannya sebagai pejabat penting negara, dia tetap menulis artikel dan buku, yang sangat berpengaruh bagi bangsa dan menjadi bacaan banyak orang
Pemikiran Mohammad Hatta tentang demokrasi Indonesia memang berbeda dengan prinsip-prinsip demokrasi di Barat, tempat ia menimba ilmu.
Bung Hatta mendasarkan praktik demokrasi berdasarkan tiga sumber gagasan, yaitu ajaran Islam, asas kekeluargaan dan kebersamaan, serta sosialisme Barat.
Baca Juga: Banyak Tantangan Dalam Memperkuat Proses Pengakuan Masyarakat Adat dan Wilayah Adat
Gagasan itu muncul karena ia anggap ada praktik-praktik demokrasi Barat yang tidak sepenuhnya kompatibel dengan Indonesia.
Webinar ini bisa diikuti di link zoom: https:// s.id/hatipena50. Juga melalui livestreaming, Youtube Channel: Hati Pena TV. Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.***