PSI yang Pertama Deklarasi Ganjar Sebagai Capres, Tapi Tak Dianggap Oleh PDIP, Kenapa Ya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 28 April 2023 14:50 WIB

Pada waktu itu (akhir Februari 2022) PSI mengadakan 'Rembuk Rakyat: Mencari Penerus Jokowi', ini poling (jajak pendapat) secara online dan bersifat terbuka.
Waktunya cukup panjang, mulai di akhir Februari 2022 sampai Oktober 2022, sekitar 8 bulan. Selama itu pula PSI menyosialisasikannya di berbagai platform media.
Lalu pada Senin, 3 Oktober 2022, PSI mengumumkan hasilnya, dari 9 kandidat. Ganjar Pranowo yang pertama, mendapat 49,96%, kemudian diikuti oleh Erick Thohir (19,96%) dan Mahfud MD (6,04%).
Lalu 6 lainnya adalah: Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Najwa Shihab, Emil Dardak, Tito Karnavian dan Sri Mulyani Indrawati, yang memperoleh sekitar 3% - 5%.
Pengumumannya diliput berbagai media. Dan, diviralkan berbagai pihak. Sangat transparan.
Oh ya, beberapa pihak ada tanya, kenapa nama Anies Baswedan dan Prabowo Subianto tidak ada dalam daftar kandidat itu? Ya jelas yang satu anti-thesa Jokowi (jadi bukan penerus Jokowi), makanya tidak dimasukkan dalam 'Rembuk Rakyat: Mencari Penerus Jokowi'. Lalu satunya lagi? Jawab sendiri saja.
Kembali ke topik utama, kenapa PSI tidak dianggap oleh PDIP?
Baca Juga: Satrio Arismunandar: Xi Jinping Layak Hadiah Nobel Jika Sukses Damaikan Rusia dan Ukraina
Kalau dilihat dari kronologinya, pada awalnya memang terjadi 'dinamika politik' di internal partainya Ganjar sendiri. PSI tanpa ba-bi-bu dianggap telah "menyinggung" dengan mendeklarasikan Ganjar. Walaupun sebetulnya PSI hanya mengumumkan saja hasil pollingnya.