DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dengan Artificial Intelligence, LSI Denny JA Ingin Menangkan Capres Lima Kali Berturut-turut

image
LSI Denny JA ingin memenangkan Capres 2024 liam kali berturut-turut.

Kedua, Artificial Intelligence akan lebih cepat dan lengkap untuk melakukan personalisasi  pesan kandidat.

Al dapat menyesuaikan pesan capres untuk masing-masing pemilih dengan menganalisis beberapa variabel. Antara lain: informasi demografis, catatan pemungutan suara, dan kekhawatiran atau preferensi pemilih pada isu.

Pendekatan ini memungkinkan kampanye politik untuk membuat pesan yang lebih terarah, emosional dan efektif. Semakin pesan bersifat personal, sesuai dengan kebutuhan individual pemilih, semakin ia berpotensi mendapatkan dukungan pemilih itu.

Ketiga, artificial inteligence membantu lebih cepat dan akurat mengenali kekuatan dan kelemahan masing- masing kandidat yang  bersaing.

Dalam marketing politik, dikenal tradisi yang disebut opposition research. Setiap kubu yang bertarung harus meriset secara detail siapa rivalnya itu, terutama jejaknya yang pernah bermasalah.

Penelitian oposisi menjadi sentral untuk kampanye politik. Ia melibatkan riset mendalam soal jejak pesaing, setidaknya jejak digital. Lebih dari yang lain, artificial intelligence dapat melakukan ini lebih cepat dan lebih akurat.

Keempat, artificial intelligence dapat membantu lebih cepat dan lebih akurat membaca percakapan di media sosial.

Di era ini, media sosial menjadi medium yang kian hari kian merasuk ke dalam memori kolektif publik luas.

Artificial Intelligence dapat digunakan untuk tujuan menganalisis influencer, tren, dan sentimen media sosial. Ini dapat membantu capres memahami lebih baik tentang preferensi pemilih dan jangkauan media sosial.

Maka diskusi dan topik yang relevan dapat diidentifikasi, memungkinkan kampanye politik untuk terlibat dengan pemilih secara real-time.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait