DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dengan Artificial Intelligence, LSI Denny JA Ingin Menangkan Capres Lima Kali Berturut-turut

image
LSI Denny JA ingin memenangkan Capres 2024 liam kali berturut-turut.

Di tahun 2012,  Obama membawa hal baru dengan menggunakan media sosial dalam kampanye politik. Empat tahun kemudian,  di Pilpres AS 2016, Donald Trump membawa hal baru lagi: Meme Politik, untuk menyerang lawan politiknya, Hillary Clinton.

Saat itu, di tahun 2016,!Hillary sedang membangun sentimen di kalangan perempuan. Para perempuan ingin direbut hatinya untuk merasa saatnya Amerika Serikat memiliki presiden perempuan pertama.

Bukankah segmen perempuan berjumlah 50 persen pemilih. Menang telak di pemilih perempuan, akan menang pula dalam pilpres.

Tim konsultan politik Donald Trump membaca strategi Hillary. Kekuatan Hillary di segmen pemilih perempuan justru harus diubah menjadi kelemahan Hillary.

Dipilihlah cara membuat pemilih perempuan menjauh dari Hillary. Mereka hidupkan kembali memori publik soal kelakuan Bill Clinton, Presiden AS sebelum Obama, suami Hillary Clinton.

Segar dalam memori publik pemilih Amerika Serikat, betapa Bill Clinton  ketika menjadi presiden di istana negara, memiliki love affair dengan pegawai internnya (magangnya): Monica Lewinsky.

Lalu Clinton mencampakkan Monica Lewinsky ketika kasus ini merebak ke publik. Kaum perempuan marah kepada Bill Clinton dua kali. Pertama, Bill menghianati Hillarry. Kedua, Bill mencampakkan pula Monica Lewinsky.

Maka kasus ini diangkat oleh tim Donald Trump menjadi meme politik. Dalam meme itu, wajah Bill Clinton senang sekali. Ia berkata, (jika Hillary menang), Yess, saya akan punya pegawai intern lagi.

Meme politik ini menjadi viral. Publik luas saling mem- forward dan membagi- bagikan meme politik itu.

-000-

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait