DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dapat Dukungan Terbesar dari Kelompok Kritis, Olly Dondokambey Siap Menangkan Ganjar Pranowo dan PDIP

image
Ketua DPD PDIP Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

ORBITINDONESIA.COM - Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP Sulawesi Utara Olly Dondokambey siap memenangkan Ganjar Pranowo menjadi presiden dan partainya.

"Ketua umum sudah jelas pesannya, rapatkan barisan. Calon presiden dari PDIP sudah ditetapkan, yaitu Bung Ganjar Pranowo," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 26 April 2023.

PDIP meraih  dukungan terbesar dari kelompok kritis berdasarkan hasil survei terbaru Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Baca Juga: GANAS! Flyer Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Sandiaga Uno Beredar Luas

Di Sulawesi Utara, ada 16,1 persen pemilih kritis yang mendukung PDIP, sedangkan partai lainnya hanya di bawah 10 persen.

"Ini buah dari semua kerja keras kader PDIP. Segenap jajaran struktural partai dari DPD, DPC, PAC hingga anak ranting di Sulawesi Utara, turun langsung ke tengah masyarakat sesuai arahan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," katanya menegaskan.

Dengan hasil survei SMRC, menurut Olly, dalam hari-hari ke depan PDIP akan lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan peran-peran kerakyatan. Apalagi, PDIP sudah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui kanal YouTube SMRC TV, Selasa 25 April 2023 memaparkan PDIP meraih dukungan terbesar di kelompok kritis sebesar 16,1 persen, berdasarkan hasil riset terbaru SMRC.

Berikutnya Gerindra 11,7 persen, Golkar 8,7 persen, PKB 6,1 persen, Demokrat 5,1 persen, Nasdem 4,9 persen, PKS 4,4 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 4 persen dan masih ada 31,2 persen warga belum menentukan pilihan.

Deni Irvani menggarisbawahi, kelompok kritis adalah pemilih yang tidak mudah goyah dan dipengaruhi. Sebaliknya, mereka adalah kelompok potensial yang dapat memengaruhi kelompok pemilih lain. Pemilih yang memiliki telepon seluler merupakan indikasi kelompok pemilih kritis.

Pemilih kritis cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya telepon seluler, dan karena itu kritis dalam menilai berbagai persoalan.

"Jumlah pemilih kritis sekitar 80 persen dari total populasi pemilih, dan cenderung berada di lapisan lebih atas," kata Deni. ***

Berita Terkait