DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

IndiHome Ditarik Telkomsel, Saham Telkom Naik

image
Moch S Hendrowijono, Pengamat Telekomunikasi, sekaligus penasihat Forum Pemred Media Siber Indonesia.

Nasib saham SingTel

Pengguna Indihome bisa sampai enam orang atau enam ponsel sekeluarga bersama-sama. “Ini layanan broadband (pita lebar) terbaik dengan biaya yang efisien,” tutur Ririek Ardhiansyah, Dirut PT Telkom.

Merger IndiHome dan Telkomsel melalui inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan salah satu strategi PT Telkom menjawab risiko ancaman resesi pada 2023. Tahun 2023, kata Ririek, diprediksi jadi tahun yang sangat menantang khususnya bagi pelaku bisnis dan korporasi dari berbagai sektor industri termasuk telekomunikasi.

Baik Telkom maupun Telkomsel diuntungkan dalam penggabungan FMC ini. Masuknya Indihome alam menambah jumlah pelanggan Telkomsel sebanyak 9,2 juta, dari saat ini 156,8 juta.

Tahun 2023, mengacu pada tambahan 600.000 pelanggan Indihome selama tahun 2022, jumlahnya bisa jadi akan bertambah dengan satu juta, menjadi 10,2 juta. Jika ARPU (average revenue per user – rata-rata pendapatan dari tiap pelanggan) sebesar Rp 274.000, diperkirakan Indihome akan menyumbang pendapatan ke emak barunya itu sebanyak Rp 33-an triliun pada akhir 2023.

Namun Tekomsel juga harus membayar sewa penggunaan prasarana kabel telepon (fixed line) serta biaya layanan lain kepada PT Telkom. Ditambah kewajiban bedol desa karyawan Telkom ke Telkomsel sejumlah 600-an yang selama ini menangani Indihome yang akan membengkakkan jumlah karyawannya yang 5.300 orang.

Masuknya IndiHome ke Telkomsel menjadikan value Telkomsel naik, sehingga saham SingTel akan tergerus (terdilusi) hingga sekitaran 10%. Singtel pun turut berkontribusi dalam proses ini dengan menyetor ke Telkom sekitar Rp 2,7 triliun agar sahamnya bertahan pada 30,1%, saham Telkom menjadi 69,9%. ***

*Moch S Hendrowijono, Pengamat Telekomunikasi, sekaligus penasihat Forum Pemred Media Siber Indonesia.

Halaman:
1
2

Berita Terkait