Pasukan TNI Dipecundangi, Status Operasi di Papua Ditingkatkan Jadi Operasi Siaga Tempur
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 19 April 2023 06:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tewasnya sejumlah prajurit dan “kocar-kacirnya” pasukan TNI akibat serangan KKB Papua menimbulkan keterkejutan publik. Ini memaksa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk meningkatkan status operasi di Papua menjadi “Operasi Siaga Tempur.”
Publik terkejut karena yang diserang adalah satuan Kopassus dan Kostrad. Bagaimana Pasukan Khusus yang elite dan dibanggakan bisa dipecundangi KKB Papua?
Meskipun ada perbedaan versi tentang jumlah korban di TNI, di mata publik serangan ini menunjukkan KKB Papua unggul dan pasukan TNI tidak waspada, sehingga jadi bulan-bulanan.
Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Cinta dan Seks , Begini Jawaban ChatGPT
Menyikapi hal ini, dalam konferensi pers di Sidoarjo, Selasa 18 April 2023, Panglima TNI menegaskan telah meningkatkan status operasi di Papua dari semula Pamrahwan (Pengamanan Daerah Rawan) menjadi Operasi Siaga Tempur.
Operasi Siaga Tempur yang diberlakukan di sejumlah daerah rawan Papua sama dengan operasi yang dijalankan di Laut Natuna. TNI AL di Natuna melakukan Operasi Siaga Tempur Laut.
Jika perlu, kata Panglima TNI, namanya di Papua bisa disebut Operasi Siaga Tempur Darat.
Operasi Siaga Tempur ini tidak diterapkan di seluruh wilayah Papua, tapi hanya di daerah rawan.
Baca Juga: Putus dari JK, Denise Chariesta Masa Bodoh Anaknya Lahir Tanpa Bapak, Ini Penyebabnya
Terutama di kawasan yang pernah menjadi ajang baku tembak antara pasukan TNI dengan KST (Kelompok Separatis Teroris) Papua. Seperti yang terjadi di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 15 April 2023.
Dengan peningkatan status operasi tersebut, diharapkan prajurit TNI jadi lebih waspada. Khususnya di daerah-daerah yang tingkat kerawanannya tinggi. Daerah itu langsung dilokalisir. ***