DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Banyak Tantangan Dalam Memperkuat Proses Pengakuan Masyarakat Adat dan Wilayah Adat

image
Ucapan peringatan Hari Masyaraat Adat Sedunia

ORBITINDONESIA - Ada beberapa tantangan yang dihadapi para pihak, dalam memperkuat proses pengakuan terhadap masyarakat adat dan wilayah adat. Hal itu diungkapkan Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA), dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2022.

Tantangan pertama, pembentukan Perda terkait adat itu memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tinggi.  Satu Perda rata-rata membutuhkan 1 sampai 2 tahun, bahkan ada yang lebih lama lagi.

Tantangan itu juga berat, karena memerlukan biaya minimal sekitar Rp 700 juta – Rp 1 miliar/tahun. Sementara itu, substansi Perda tersebut secara umum mengatur tentang tata cara pengakuan masyarakat adat.

 Baca Juga: Bonek Protes Jam Main Kemalaman, PT LIB Geser Jadwal Laga Kandang Persebaya Surabaya Jadi Sore Hari

Sehingga ini memerlukan berbagai aturan turunan, yang memerlukan komitmen kepala daerah untuk melaksanakannya.  Jika tidak dibuat aturan turunannya, Perda tersebut mangkrak tidak dapat dilaksanakan.

Kedua, menurut BRWA, masih sedikit kepala daerah yang memiliki tanggung jawab dan kepemimpinan, untuk menyelenggarakan pengakuan masyarakat adat.

Hal ini menyebabkan belum adanya kelembagaan di daerah yang memiliki tugas khusus dan dibekali dengan anggaran yang memadai, untuk melakukan identifikasi dan verifikasi keberadaan masyarakat adat dan wilayah adat. 

Ketiga, rendahnya kapasitas kelembagaan dan staf, untuk melaksanakan kegiatan teknis terkait penyusunan pedoman dan pelaksanaan tahapan-tahapan pengakuan masyarakat adat. Seperti yang diatur dalam kebijakan daerah, maupun peraturan perundangan lainnya.

Baca Juga: Olivia Newton-John, Superstar Pemenang Grammy, Meninggal Pada Usia 73 Tahun

Yang keempat, rendahnya dukungan kepada masyarakat adat dalam proses pemetaan partisipatif wilayah adat dan fasilitasi penyiapan data yang memadai.

Halaman:
1
2

Berita Terkait