DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dr Satrio Arismunandar: Tutupnya Koran SINDO Tunjukkan Kegagalan Media Cetak Atasi Tantangan Era Internet

image
Dr. Ir. Satrio Arismunandar, M.Si., MBA tentang Koran SINDO tutup.

ORBITINDONESIA.COM - Ditutupnya Koran SINDO versi cetak dan versi e-paper pada 17 April 2023 sekali lagi menunjukkan beratnya problem dan tantangan yang dihadapi media cetak di era Internet. Hal itu dikatakan wartawan senior Dr Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar yang praktisi media ini berkomentar di Jakarta, Selasa, 18 April 2023. Ditambahkannya, kegagalan dalam mengatasi tantangan itu pada akhirnya berujung ke penghentian penerbitan.

Menurut Satrio Arismunandar –yang pernah cukup lama bekerja di suratkabar dan majalah versi cetak- industri media cetak memang menghadapi beberapa masalah dan tantangan di era internet. Masalah itu sebagai berikut:

Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Kecanduan Seksual atau Hiperseksualitas, Begini Jawaban ChatGPT

Pertama, penurunan jumlah pembaca. “Munculnya internet telah menyebabkan penurunan jumlah pembaca media cetak, karena lebih banyak orang beralih ke sumber online untuk berita dan informasi,” ujar Satrio, yang kini mengelola media online.

Kedua, kehilangan pendapatan. Dengan peralihan ke media digital, outlet media cetak mengalami kerugian pendapatan yang signifikan akibat penurunan pendapatan iklan dan langganan.

Ketiga, persaingan yang meningkat. “Munculnya media online telah meningkatkan persaingan untuk outlet media cetak, karena platform digital lebih mudah diakses dan hemat biaya bagi pengiklan,” ucap Satrio.

Keempat, kesulitan dalam memonetisasi konten. Media cetak kesulitan memonetisasi konten mereka secara online.

Baca Juga: Begini Alasan Shandy Aulia Gugat Cerai David Herbowo setelah 12 Tahun Menikah dan Dikaruniai Anak

“Hal ini karena pendapatan iklan online lebih rendah daripada pendapatan iklan cetak, dan banyak orang enggan membayar konten online,” lanjut Satrio, yang juga adalah Sekjen Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA.

Kelima, jangkauan yang terbatas. “Outlet media cetak memiliki jangkauan yang terbatas dibandingkan dengan media online, karena terbatas pada lokasi geografis dan jaringan distribusinya,” jelas Satrio.

Keenam, kemampuan terbatas untuk menanggapi berita terkini. “Media cetak memiliki kemampuan terbatas untuk menanggapi berita terkini dengan cepat, karena mereka terikat oleh jadwal pencetakan dan jadwal distribusi,” tambah Satrio.

Menurut Satrio, yang pernah menjadi dosen ilmu komunikasi di FISIP UI dan beberapa kampus swasta, tantangan-tantangan ini mempersulit outlet media cetak untuk beradaptasi dan berkembang di era internet. Banyak yang harus ditutup atau beralih ke format digital saja. ***

 

 

 

Berita Terkait