Ciri-Ciri dan Proses Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida yang akan Terlihat di Indonesia pada 20 April 2023
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 17 April 2023 16:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Indonesia akan kedatangan salah satu fenomena alam langka, di mana Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang.
Gerhana Matahari Hibrida ini akan menjadi momen spesial karena terjadi bertepatan dengan menjelang hari raya Idul Fitri 2023.
Ditambah Gerhana Matahari Hibrida ini terjadi hanya satu abad sekali dan salah satunya terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Proses Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida yang akan Terlihat di Indonesia pada 20 April
Meskipun memiliki nama gerhana Matahari namun fenomena alam ini mempunyai ciri-ciri dan proses yang berbeda.
Gerhana Matahari Hibrida memiliki dua tipe yang bisa terjadi yakni, gerhana matahari cincin dan gerhana Matahari total.
Sedangkan Gerhana Matahari Hibrida memiliki 3 macam bayangan bulan diantaranya adalah antumbara, penumbra dan umbra ini memiliki ciri-ciri yang dapat diperhatikan oleh masyarakat Indonesia seperti:
1. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana Matahari cincin.
2. Di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa gerhana Matahari sebagian.
3. Di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana Matahari total.
Fenomena ini membuat satu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang dapat teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
Baca Juga: Jawaban Wulan Guritno saat Attila Syach Tidak Bisa Bertemu dengan Shaloom Razade setelah Bercerai
Kemudian tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibat dari fenomena ini ketika suatu tempat mengalami puncak gerhana maka Matahari akan terlihat seperti cincin.
Anda dapat melihat Matahari terlihat gelap di bagian tengah namun terang di bagian pinggirnya.
Baca Juga: Netizen Ramai Kecam Arinal Djunaidi, Airlangga Hartarto Mulai Kena Senggol
Sementara di tempat lainnya bagian tubuh matahari justru terlihat seperti menutupi keseluruhan badan bulan.
Sedangkan untuk proses dan tahapan terjadinya Gerhana Matahari Hibrida sebagaimana dilansir dari laman BMKG, dapat terbagi menjadi seperti berikut ini:
1. Proses Gerhana Matahari Hibrida diawali dengan Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga terjadilah gerhana Matahari.
2. Umumnya, Gerhana Matahari Hibrida dapat terjadi karena jarak antara Bulan dan Bumi sangat bervariasi di tiap titik di Bumi. Hal tersebut terjadi karena bentuk Bumi yang bulat dan orbit bulan yang berbentuk elips.
Baca Juga: Netizen Berkomentar Pedas, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim Langsung Batasi Kolom Komentar
3. Umumnya, Gerhana Matahari Hibrida dimulai dengan fenomena gerhana Matahari cincin. Yaitu ketika jarak bulan terlalu jauh dari Bumi. Sehingga menyebabkan terjadinya gerhana Matahari cincin.
4. Kemudian setelah itu, Gerhana Matahari Total. Setelah gerhana Matahari cincin dengan bulan terus mengitari orbitnya, Bulan berada di jarak yang tidak jauh. Sehingga dapat menutup cahaya Matahari dengan sempurna.
5. Setelah terjadinya gerhana Matahari total, maka akan terjadi gerhana Matahari cincin kembali. Hal tersebut terjadi karena posisi bulan yang terus bergerak. Sehingga bulan akan berada di jarak yang cukup jauh. Dengan begitu, bulan kembali tidak dapat menutupi cahaya Matahari secara sempurna.
Baca Juga: Buntut Video Bima Yudho Saputro, Netizen Merujak Arinal Djunaidi di Akun Instagramnya
Sebelumnya di Indonesia juga pernah terjadi fenomena gerhana Matahari di beberapa tahun sebelumnya seperti pada 1998, 1999, 2009, dan 2013.
Untuk menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida ini Anda tetap harus menggunakan kacamata gerhana agar mata Anda tidak terluka saat menyaksikan fenomena alam ini.***
Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.