Suzume menyadari bahwa terdapat lusinan pintu bencana yang tersebar di Jepang.

Bencana-bencana tersebut berasal dari dunia Ever After, sebuah tempat yang didalamnya didiami oleh mahkluk berupa cacing (worm) raksasa.

Baca Juga: Tentang Larangan Pejabat Negara Buka Bersama, Susi Pudjiastuti Bela Presien Jokowi: Pak Presiden Benar

Awalnya, cacing tersebut terpenjara dan dikuncinya atua disegel dengan dua buah batu aneh berbentuk patung kucing.

Namun, dengan kepolosannya Suzume Iwato mengambil salah satu batu yang juga sebuah segel tersebut dari tempatnya.

Hal itu menyebabkan mahkluk cacing terlepas. Selain itu, kedua batu yang menjadi segel berubah wujud menjadi dua kucing yakni bernama Daijin dan Sadaijin.

Baca Juga: Sudah Masuk Radar Kemankeu, Begini Nasib Pegawai Pajak Selawesi Selatan Abdul Gaffar yang Miliki Harta Rp 98 M

Daijin kemudian mengutuk Souta Munakata menjadi sebuah kursi kayu kecil warna kuning yang hanya memiliki tiga kaki.

Kursi yang kini menjadi wujud Souta di sepanjang film tersebut merupakan kursi kesayangan Suzume yang hilang selama bertahun-tahun.

Kursi itu adalah kado ulang tahun dari mendiang ibunya, waktu dirinya masih berusia 4 tahun.