Percakapan dengan Babo tentang PDIP dan Kecilnya Peluang Ganjar Pranowo Jadi Presiden
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 02 Maret 2023 08:15 WIB
“Ya happy lah. Namun tidak satisfied tentunya. Karena tidak membantu menaikan elektabilitas PDIP secara significant. Agenda PDIP soal reforma agraria enggak sepenuhnya jalan. Konflik agraria masih terjadi terus.
Ini mencerminkan keadaan tak terpenuhinya rasa keadilan bagi kelompok masyarakat yang mengandalkan hidup dari tanah dan kekayaan alam. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara menilai, aroma keberpihakan terhadap investasi semakin menguat di tengah kaburnya komitmen pengakuan dan perlindungan hak masyarakat adat.”
“Tapi gimanapun Ganjar tetap kader terbaik PDIP.”
Baca Juga: Saudi Arabia Gandeng China Bangun Pabrik Perakitan Bus di Mesir
“Benar. Masalahnya apakah mungkin Ganjar bisa menang tanpa agenda group besar dibelakangnya? Apakah mungkin bisa PDIP mengusung Ganjar tanpa melibatkan KIB? nah itu masalahnya.”
“Gimana kalau Ganjar tidak diusung PDIP. Ganjar keluar dari PDIP dan gabung dengan KIB berpasangan dengan Erick?"
“Duh Ganjar itu kader PDIP dan PDIP tahu isi perut Ganjar. Kalau dia keluar dari PDIP, itu akan dihabisi oleh PDIP. Mudah sekali. Yang untung koalisi Perubahan yang usung Anies. Pasti Ganjar menolak gabung dengan KIB atau partai lain. Dia itu politisi kaya pengalaman dan terpelajar. Bukan oportunis kelas jangkrik.”
“Jadi gimana Babo?"
Baca Juga: 5 Fakta Kecelakaan Kereta Api Maut di Yunani, Kebanyakan Korban Pelajar
“Ya kalau kamu mau Ganjar jadi capres, maka kurangi tensi politik dukung Ganjar. Biarkan PDIP menyelesaikannya di tingkat elite. Yakinlah, kalau semak belukar sudah dibersihkan PDIP, pasti Ganjar akan diusung sebagai Capres.