Sesat Pikir Pemuja Khilafah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 07 Agustus 2022 09:36 WIB
1. Mengira bahwa konsep khilafah adalah mutlak syariat Islam padahal konsep khilafah hanyalah tafsir menyimpang dari Taqiyudin Nabhani. Produk tafsir gagal.
2. Konsep khilafah dianggap ada legitimasinya dalam nash Al-Qur'an padahal Al-Qur'an tidak pernah membahas tentang khilafah. Al-Qur'an hanya membahas khalifah secara universal. Bukan sistem politik ala Taqiyudin.
3. Hadits-hadits khilafah dikira dalil yang pasti dan akurat padahal masih bersifat dzhanni dan tidak bisa dipertanggungjawabkan validitasnya. Hadits-hadits khilafah bermasalah kronis.
4. Menganggap khilafah bagian dari syariah nyatanya khilafah tidak lain hanyalah produk penafsiran karena tidak termasuk bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman. Jadi keimanan dan keislaman tak akan runtuh hanya karena tidak menegakkan khilafah.
Baca Juga: Kadiv Humas Polri: Irjen Ferdy Sambo Hanya Diamankan
5. Menganggap demokrasi produk kafir nyatanya demokrasi memiliki pijakan didalam Al-Qur'an bahkan ada nama surat Asy-Syura' yang berarti musyawarah sehingga musyawarah sebagai bagian dari prinsip demokrasi ada legitimiasinya didalam Al-Qur'an.
6. Menuduh NKRI sebagai negara thaghut. Kenyataannya NKRI menganut asas Pancasila yang didalamnya mengandung nilai-nilai ajaran Islam seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebijaksanaan, permusyawaratan dan keadilan sosial.
Demokrasi Pancasila bukan demokrasi sekuler yang menolak eksistensi agama.
7. Seolah akan menyatukan bangsa-bangsa dalam satu payung khilafah. Nyatanya sistemnya tidak jelas, khalifahnya bersembunyi dan dipiara oleh Barat walau teriak anti Barat. Khilafah HTI terus bersembunyi di ketiak Inggris. Memecah belah atas nama penegak tauhid.
Baca Juga: Ganti Nama Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, Anies Baswedan Ramai Dibandingkan dengan Ahok: Netizen Riuh