Arti dan Sejarah Istilah Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq yang Jadi Kalimat Khas Warga NU
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 08 Februari 2023 11:50 WIB
ORBITINDONESIA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai belepotan saat mengucapkan kalimat penutup khas warga Nahdlatul Ulama (NU), Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq, saat berpidato di puncak Harlah 1 Abad NU, Sidoarjo, Selasa, 7 Februari 2023.
Kalimat penutup khas warga NU yang dibacakan Erick Thohir tersebut yakni "Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq" memiliki makna mendalam.
Salah satu orang yang mengritik cara Erick Thohir mengucapkan Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq adalah Umar Hasibuan yang juga merupakan salah satu tokoh NU.
Baca Juga: VIRAL, Erick Thohir Belepotan Ucapkan Kalimat Penutup Khas NU, Umar Hasibuan: Belajar yang Benar
"Pendatang baru yg tiba2 jd NU banget. Salam penutupnya jd belepotan gini. Mustinya belajar yg benar pengucapannya bung ET. Ini ucapannya yg benar : Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq," tulis Umar Hasibuan di akun Twitter-nya.
Lantas darimana asal kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq yang diyakini sebagai kalimat penutup khas warga NU tersebut?
Dilansir dari laman NU Online, kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq memiliki arti yaitu, "Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya".
Baca Juga: Mengintip Kekayaan Sandiaga Uno, Pantas Utang Anies Baswedan Rp 50 Miliar, Mungkin Jadi Tak Seberapa
Rupanya, kalimat tersebut diciptakan oleh KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah (Jateng).
Sebelum menciptakan kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq, Kiai Ahmad telah menciptakan istilah Billahit taufiq wal-hidayah.
Namun karena istilah atau kalimat kemudian digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam di Indonesia karena mudah dihafal dan diucapkan, maka ia merasa kekhasan untuk orang NU tidak ada lagi.
Baca Juga: Bayar Pajak Mobil dan Sepeda Motor Pakai Aplikasi SIGNAL, Lebih Mudah dan Aman
Untuk itu ia menciptakan istilah baru, yakni Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq.
Istilah baru tersebut dirasakan sulit untuk ditirukan oleh orang di luar kalangan NU. Kalimat ini kemudian menjadi kalimat penutup khas warga NU pada pidato, sambutan atau surat.
Sebagai tambahan informasi, KH Ahmad Abdul Hamid merupakan salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah.
Baca Juga: INNALILLAHI, UNICEF: Gempa Turki dan Suriah Tewaskan Ribuan Anak Anak
Kiai Ahmad merupakan pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah dan Imam Masjid Besar Kendal.
Karena peran dan ketokohannya, masyarakat Kendal menyebutnya sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”. ***