Berdiri Sejak Tahun 1926, Begini Semangat Para Pendiri NU, Bisa Jadi Refleksi di Harlah 1 Abad NU
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 07 Februari 2023 08:30 WIB
KH Hasyim Asy'ari, sang Rais Akbar, pernah mendirikan usaha dagang. KH Wahab Chasbullah juga dikenal sebagai pengusaha.
Sebelum NU ditahbiskan pada 1926 juga telah ada Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Niagawan pada 1918.
Baca Juga: Kota Makassar dan India Jajaki Kerja Sama, di Antaranya Pariwisata dan Pendidikan
Namun dalam perkembangannya, ikhtiar urusan perniagaan dan perekonomian tersebut tidak berkembang sepesat ikhtiar dakwah dan pendidikan—yang melahirkan ribuan masjid dan pesantren.
Memasuki abad keduanya, PBNU bertekad menghidupkan lagi sejumlah spirit awal Nahdlatul Ulama yang tampak redup di 100 pertamanya, di antaranya spirit memajukan perekonomian.
Ada sejumlah langkah yang dicanangkan PBNU untuk membangkitkan ghirah Nahdlatut Tujjar di kalangan nahdliyin serta beberapa program yang ditujukan untuk penguatan kemandirian organisasi.
Untuk mewujudkan kemandirian tersebut, PBNU memiliki 4 (empat) agenda strategis, yaitu pengembangan sumberdaya ekonomi perkumpulan melalui unit-unit usaha, peningkatan ekonomi warga NU, pengembangan ekonomi berbasis pesantren, dan pengembangan ekonomi khusus.
“Empat strategi ini dipilih untuk memenuhi kebutuhan NU sebagai jam’iyah (organisasi) maupun jamaah (warga NU)."
"Sebab salah satu tujuan NU sebagai perkumpulan sosial keagamaan Islam adalah untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat,” ujar Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah PBNU, melalui keterangan tertulis kepada Orbit Indonesia, Senin 6 Februari 2023.
Alissa Wahid menyampaikan hal ini dalam acara Pencanangan Gerakan Kemandirian Ekonomi NU dan Khotmil Qur’an untuk BUMNU Grosir Jember yang dilaksanakan di Badan Usaha Milik NU BUMNU Grosir Jember, 6 Februari 2023.