Jangan Terkecoh label Bebas BPA di AMDK Sekali Pakai, Karena Belum Tentu Aman
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 03 Februari 2023 23:00 WIB
Bahan kimia berbahaya itu paling tinggi ditemukan dalam produk botol bayi yang mengandung Polyethersulfone (PES) atau polyethylene terephthalate glycol (PETG) yang kandungan BPA-nya sudah diganti.
Dr Kenneth Spaeth, Kepala Bagian Kesehatan Okupasional dan Lingkungan di Northwell Health, New York, mengatakan, dari sudut pandang konsumen, label bebas BPA tidak bisa diartikan lebih aman atau sehat.
Sulitnya, konsumen tidak bisa tahu apakah produk yang dimilikinya mengandung kimia apa saja. "Saya rasa konsumen tidak memiliki pilihan tentang bagaimana membuat pilihan yang informatif," katanya.
Dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma juga mengatakan hal senada. Menurutnya, kemasan yang tidak mengandung BPA itu belum tentu aman-aman saja.
Isu BPA bisa memberikan kesalahan persepsi di konsumen bahwa kemasan galon guna ulang itu berbahaya, sementara kemasan plastik lainnya terkesan aman. Dia mencontohkan kemasan berbahan PET seperti yang digunakan galon sekali pakai yang mengklaim bebas dari BPA.
"Kemasan ini juga ada risikonya bagi kesehatan. Di dalam kemasan PET itu ada kandungan antimon, asetaldehid, etilen glikol, dan lain-lain yang juga berbahaya," katanya.
Namun, kata Nugraha, resiko dari galon sekali pakai yang bebas BPA ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Baca Juga: BRI Liga 1: Persebaya Melawan Borneo FC, Bajul Ijo Raih Kemenangan Kelima
Tapi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan sudah mengatur batas migrasi dari zat-zat kimia yang ada dalam kemasan galon sekali pakai itu seperti migrasi asetaldehida, antimon, etilen glikol.