Menengok Kembali Catatan PVMBG Sepanjang 2022 Terdapat 24 Kali Gempa Merusak di Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 30 Januari 2023 20:28 WIB
ORBITINDONESIA- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat sepanjang 2022 terdapat 24 kali gempa dengan kategori paling merusak.
Dikutip Orbit Indonesia dari laman PVMBG, berikut catatan yang bisa jadi renungan kita bersama untuk lebih sadar terhadap potensi bencana di Indonesia, tentang gempa merusak.
Kejadian gempa bumi merusak tahun 2022 diawali dengan gempa bumi di Halmahera, Provinsi Maluku Utara tanggal 10 Januari 2022 dan diakhiri oleh kejadian gempa bumi Kuningan, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 22 Desember 2022.
Baca Juga: Meski Tak Ada Tsunami, Gempa Magnitudo 7,5 di Maluku Sebabkan Kenaikan Muka Air Laut
Kejadian gempa bumi merusak tersebut mengakibatkan jumlah korban jiwa 663 orang meninggal dan 1.563 orang luka-luka.
Selama tahun 2022 kejadian gempa bumi yang mengakibatkan dampak besar adalah gempa bumi Cianjur tanggal 21 November 2022 dengan magnitudo (M 5,6), episenter terletak di darat pada kedalaman 10 km.
Kejadian gempa bumi Cianjur mengakibatkan 635 meninggal, 1.083 orang luka-luka dan mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (retakan tanah, likuefaksi dan gerakan tanah).
Menurut data Badan Geologi berdasarkan hasil penyelidikan, pemetaan permukaan dan bawah permukaan sumber gempa bumi Cianjur adalah sesar aktif berarah timur timur laut dan barat barat daya yang terletak di daerah Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kejadian gempa bumi merusak berikutnya yang mengakibatkan dampak besar adalah gempa bumi Pasaman tanggal 25 Februari 2022 dengan magnitudo (M 6,2), episenter terletak di darat yang bersumber dari Sesar Sumatera pada kedalaman 10 km.
Kejadian gempa bumi Pasaman mengakibatkan 27 meninggal, 457 orang luka-luka dan mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan berupa retakan tanah, likuefaksi dan gerakan tanah.
Baca Juga: BMKG Catat Gempa di Jember Sudah 40 Kali, Sejak Siang hingga Malam Ini, Berikut Catatannya
Kejadian gempa bumi merusak tahun 2022 sebagian besar bersumber dari sesar aktif, dan beberapa bersumber dari zona penunjaman.
Ada hal menarik dari kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 yaitu terdapat beberapa kejadian gempa bumi yang sumbernya belum terdidentifikasi atau terpetakan yaitu: gempa bumi Halmahera Utara tanggal 10 Januari 2022 dan 18 April 2022.
Kemudian gempa bumi Pasaman tanggal 25 Februari 2022, gempa bumi Ketapang tanggal 1 Juli 2022, gempa bumi Cianjur tanggal 21 November 2022, dan gempa bumi Situbondo tanggal 23 November 2022.
Kejadian gempa bumi merusak dan peta sebaran lokasi pusat gempa bumi merusak tahun 2022 selengkapnya ditampilkan pada Tabel 2 dan Gambar 6.
Kegiatan penyelidikan gempa bumi harus terus dilakukan terutama dalam mengidentifikasi karakteristik sumber – sumber gempa bumi yang belum teridentifikasi atau terpetakan.
Data katalog kejadian gempa bumi merusak dari Badan Geologi akan sangat membantu dalam mengidentifikasi sumber – sumber gempa bumi tersebut.
Karakteristik sumber – sumber gempa bumi tersebut harus dapat diidentifikasi sebagai masukan (input) untuk melakukan pemutakhiran (updating) peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi dan juga pemutakhiran peta sebaran serta karakteristik sesar aktif.
Peta KRB Gempa Bumi dan sebaran sesar aktif berguna untuk mendukung kegiatan mitigasi gempa bumi dan masukan pada revisi penataan ruang.
Hanya dengan upaya mitigasi dan penataan ruang risiko dari kejadian gempa bumi yang mungkin akan terulang di kemudian hari akan dapat diminimalkan.
Selain itu upaya penguatan regulasi kebencanaan di daerah (dalam bentuk Peraturan Daerah atau peraturan lainnya) tentunya turut mendukung upaya pengurangan risiko bencana gempa bumi.***