O Henry dalam The Skylight Room: Bintang Itu Adalah Harapan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 27 Agustus 2022 09:31 WIB
ORBITINDONESIA - Harapan adalah penyangga paling kokoh dalam hidup. Itu yang dibuktikan oleh salah satu sastrawan legendaris asal Amerika Serikat, William Sydney Porter, yang lebih dikenal dengan nama pena-nya, Oliver Henry atau O. Henry.
Pada 1906, Henry menerbitkan sebuah cerita pendek yang penuh makna berjudul “The Skylight Room.” Ditulis menggunakan bahasa Inggris kuno, literatur ini memang sedikit sulit untuk dipahami tanpa benar-benar berusaha memaknai setiap kata di dalamnya.
Meski begitu, karya O Henry ini ditulis dengan cukup indah.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Hadirkan Semua Tersangka termasuk Ferdy Sambo, Ini Jadwalnya
“Star light, star bright,
The first star I see tonight,
I wish I may, I wish I might,
Have this wish I wish tonight.”
Itu adalah sepenggal bait dari cerita pendek yang menceritakan Miss Leeson, seorang gadis muda yang hidup pas-pasan. Pekerjaannya sebagai juru ketik membuat Miss Leeson tidak bisa hidup dengan layak.
Dia hanya bisa menyewa sebuah kamar, atau bahkan mungkin tidak layak disebut kamar karena itu adalah ruangan yang sangat kecil.
Satu hal yang membuatnya menarik adalah atapnya memiliki kaca tembus pandang sehingga ia bisa melihat langit malam.
Di tengah kerasnya hidup, satu-satunya yang bisa membuat dia tersenyum adalah bintang biru yang bersinar terang di langit malam.
Baca Juga: Kepiawaian Luis Milla Menangani Persib Bandung Langsung Diuji oleh PSM Makassar
Ada satu bintang yang kemudian dia namakan “Billy Jackson”. Setiap kali merasakan sulitnya hidup, Miss Leeson memandang Sang Jackson.
Hingga suatu hari, setelah tidak bisa makan berhari-hari karena tidak memiliki uang, Miss Leeson hampir mati. Dia hanya terbaring di tempat tidurnya dan menatap Billy Jackson.
Keesokan harinya, dia ditemukan pingsan dan dibawa ke ambulans. Sayup-sayup ia mendengar perawat mengatakan Dr. William Billy Jackson menyebutnya akan pulih.
Ia kemudian sadar bahwa bintangnya telah datang.
“The Skylight Room” bukan hanya indah, tetapi juga mengajarkan bagaimana harapan adalah akar dari kehidupan. Dan manusia pada dasarnya bisa membuat harapannya sendiri.
Seperti halnya Miss Leeson yang menjadikan sebuah bintang yang berada jauh di angkasa sebagai harapan.
Terlepas dari alur cerita dan karakter-karakter di dalamnya yang kerap disebut aneh, “The Skylight Room” adalah kisah yang dibutuhkan oleh banyak orang di dunia modern, ketika krisis harapan dan manusia-manusia putus asa semakin banyak.
The Skylight Room sendiri masuk ke dalam 25 koleksi cerita pendek Henry yang dibungkus lewat buku berjudul “The Four Million.”
Baca Juga: Pekan Depan, Timsus Polri akan Hadapkan Putri Candrawathi dengan Tersangka Lain
Di dalamnya juga terdapat cerita pendek berjudul “The Gift of the Magi” dan “The Cop and the Anthem” yang juga banyak dikenal.
Meski demikian, The Skylight Room tetap mengundang perhatian, bahkan diadopsi menjadi film dengan judul yang sama pada 1917, tujuh tahun setelah penulisnya wafat.
Cerita ini mungkin cocok bagi mereka yang tengah berputus asa, kehilangan semangat, dan berusaha untuk mencari harapan.
Judul Buku : The Skylight Room
Penulis : O. Henry
Tahun Terbit : 2012
Penerbit : Charles River Editors
Sumber :https://www.theepochtimes.com/short-story-writer-o-henrys-the-skylight-room-seemingly-irrational-hope_4499968.html
Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA
Peringkas: Amelia Fitriani
Editor: Satrio Arismunandar***