CEO PSCS Klaim Bukan Tanda Tangannya Dalam Surat Kesepakatan Penghentian Liga 2
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 13 Januari 2023 20:25 WIB
ORBITINDONESIA – Chief Executive Officer (CEO) PSCS Cilacap, Fanny Irawatie angkat bicara soal penghentian kompetisi Liga 2 musim 2022/23
Hal ini terkait beredarnya surat kesepakatan penghentian komptisi Liga 2 musim 2022/23 yang diduga palsu. Surat tersebut ditandatangani sejumlah pemilik atau penanggung jawab klub.
Fanny Irawatie menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menandatangani surat kesepakatan tersebut, menurut dirinya PSCS Cilacap merupakan salah satu klub yang menginginkan Liga 2 bergulir kembali.
Baca Juga: Waduh, Beredar Dua Surat Berbeda Terkait Penolakan 20 Klub Lanjutkan Liga 2 2022 2023
"Saya tidak tahu ada surat itu, bukan tanda tangan dan bukan tulisan saya. Apalagi kami merupakan klub yang menginginkan liga dilanjutkan," tegas Fanny Irawatie kepada wartawan, Jumat 13 Januari 2023.
Fanny Irawatie juga katakan bahwa memang ada beberapa klub yang minta liga dihentikan pada saat rapat bersama pemilik pada 14 Desember 2022 lalu. Namun jumlah mereka tidak sebanyak klub yang minta dilanjutkan.
"Kami secara resmi juga mengirimkan surat yang isinya meminta agar Liga 2 tetap dilanjutkan. Surat tersebut kami kirim sehari setelah owner meeting, yaitu tanggal 15 Desember 2022," jelas Fanny.
Baca Juga: Pemerintah Siap Beri Izin Kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 Asalkan PSSI Lakukan Hal Ini...
Fanny Irawatie juga mengatakan bahwa dasarnya PSCS Cilacap inginkan Liga 2 dilanjutkan, bahkan pihkanya sudah mengumpulkan pemain untuk latihan pada 12 Desember 2022 karena ada informasi Liga 2 akan bergulir kembali.
Namun kepastian ternyata tak kunjung datang, sehingga para pemain dipulangkan kembali sampai menunggu keputusan lebih lanjut.
"Tanggal 15 Januari 2023 ada Kongres PSSI, kami lihat PSSI akan menyampaikan apa. Apakah akan diputuskan lanjut atau tidak Liga 2 musim 2022-2023," kata Fanny Irawatie
"Kami lihat statuta seperti apa, kalau pemberhentian tidak sesuai statuta, kami akan protes." Kata Fanny Irawatie ***