NGERI, BMKG Deteksi Tujuh Titik Panas yang Berpotensi API di Kalimantan Timur, Ini Sebarannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 28 November 2022 06:09 WIB
ORBITINDONESIA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi tujuh titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran.
Menurut prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Kota Balikpapan, Heni Herlina di Balikpapan, Minggu 27 November 2022, sebaran tujuh titik panas tersebut telah disampaikan ke instansi terkait, terutama kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Sehari sebelumnya, kata Heni Herlina, pihaknya juga mendeteksi sebanyak 14 titik panas yang tersebar pada tiga kabupaten dan langsung diinformasikan ke pihak terkait, sehingga titik panas tersebut sudah padam setelah dilakukan penanganan.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek 27 November 2022, Hujan Lebat Hingga Tengah Malam
Sedangkan tujuh titik panas yang terpantau kali ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada yang masih dalam kecamatan maupun kabupaten yang sama.
Ia mengatakan bahwa saat ini sudah masuk musim hujan, tapi diakuinya masih ada beberapa kawasan mengalami panas beberapa hari berturut-turut, sehingga harus waspada, karena bisa memicu kebakaran.
Meski sudah masuk musim hujan, tambahnya, tetapi tidak terus menerus terjadi hujan, ada potensi beberapa hari mengalami panas, sehingga ia mengimbau masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan untuk menghindari titik panas.
Tujuh titik panas yang pihaknya deteksi tersebut tersebar pada tiga kabupaten, yakni Kabupaten Paser ada satu titik, Kutai Kartanegara dua titik, dan Kabupaten Kutai Timur terdeteksi ada empat titik panas.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 4.6 Terjadi di Padang hingga Pesisir Selatan 27 November 2022, Ini Kata BMKG