Viral, Pasangan Orangtua Muslim Antar Putrinya Ikuti Komuni Pertama di Gereja Onekore Ende, Ini Kata Sang Ibu
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 27 September 2022 11:39 WIB
ORBITINDONESIA - Viral sebuah foto yang memperlihatkan sepasang orangtua beragama Islam mengantarkan putrinya untuk mengikuti Ekaristi Kudus Komuni Pertama di Gereja Katolik Santo Yosef Onekore, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara Komuni Pertama tersebut merupakan acara sambutan bagi umat baru Katolik yang dilaksanakan pada Minggu, 25 September 2022 kemarin.
Dihimpun dari berbagai sumber, pasangan orangtua tersebut bernama Candra Halim dan istrinya Cyntia Jegho.
Baca Juga: Paten, Presiden Jokowi Bergelar La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara dari Kesultanan Buton
Sedangkan putri mereka bernama Ciquita Bhara.
Ciquita yang merupakan siswa kelas 5 SDI Ende 10 tersebut mengikuti Komuni Pertama bersama 169 anak Katolik lainnya.
"Alhamdulillah, kami senang dan bahagia bisa mendampingi anak kami untuk menerima Komuni Pertama. Semua ini telah kami kunjungi bersama keluarga besar. Kebetulan saya memiliki 4 orang anak. Dua dari anak saya memeluk agama Katolik, sementara dua lainnya memeluk agama Muslim," kata Cyntia, dikutip dari salah satu media lokal setempat.
Baca Juga: Diduga Aniaya Guru SMA, Seorang Jaksa Dilaporkan ke Kepolisian Karawang
Cyntia mengtakan bahwa kehidupan keluarga mereka tetap harmonis meski ada yang berbeda keyakinan.
Pastor Paroki Onekore, Pater Krispinianus Lado, SVD menerangkan bahwa pihak keluarga Ciquita sebelumnya telah meminta izin agar memperbolehkan anaknya mengikuti Komuni Pertama.
"Kami terbuka dan berikan kesempatan untuk mereka dampingi anaknya yang mau menerima Komuni Kudus. Ini tentu sesuai dengan semangat gereja dan SVD yang selalu membangun dialog dan terbuka bagi semua pemeluk agama," kata Pater.
Baca Juga: Buku Dua Dekade Musik Indonesia Membahas Penyanyi dan Grup Band Terbaik
Dia menerangkan bahwa pihak gereja terbuka bagi umat beragama lain selama tidak menggangu umat Katolik.
"Gereja selalu terbuka untuk umat beragama lain untuk menjalankan ibadahnya sepanjang tidak mengganggu umat kami (Katolik). Kami betul membangun toleransi dan juga kami berbangga bahwa semua umat dapat menerima ini dengan hati yang tulus dan ikhlas,” imbuhnya.***