DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kiai Jember Tantang Istrinya Buktikan Video Mesum dengan Santrinya, Berani Beli Rp 100 Juta

image
Gambar ilustrasi. Kiai Jember Tantang Istrinya Buktikan Video Mesum dengan Santrinya, Berani Beli Rp 100 Juta. /Pixabay

ORBITINDONESIA- FH, seorang kiai di pondok pesantren syariah di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, baru baru ini menyampaikan klarifikasi di kanal YouTube Benteng Aqidah.

Kiai FH menantang istrinya yang telah melaporkan dirinya ke polisi terkait dugaan perbuatan mesum dengan santrinya.

Bahkan dalam video hampir setengah jam tersebut, FH berani membeli video tersebut Rp 100 juta, bila memang bisa menunjukkan bukti dugaan perbuatan mesum.

Baca Juga: Istri Kiai di Jember Sebut Suaminya Sempat Rekam Aksi Mesum Bersama Santrinya

Bahkan secara mengejutkan FH menyatakan siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta dengan kondisi telanjang bulat, bila bisa membawa bukti video mesum ke persidangan.

"Kalau ada, saya ambil video itu,
saya beli 100 juta...Kalau bukti itu ada di meja hijau, di Pangadilan, saya siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta," ujarnya, dikutip Orbit Indonesia di YouTube Benteng Aqidah, Sabtu 7 Januari 2023.

"Kalau perlu saya jongkok telanjang bulat..saya serius berbicara ini," katanya.

Baca Juga: Inilah Ragam Tradisi Unik Imlek 2023 di Indonesia, Hasil Akulturasi dengan Budaya Lokal

Lewat kanal YouTube Benteng Aqidah, FH menyampaikan sejumlah pernyataan yang membantah perbuatan mesum dengan santrinya.

"Kita tunggu, buktikan di pengadilan Anda semuanya, cooling down dahulu," kata FH.

"Jamaah semua...kita tunggu di pengadilan. Sampai mana dia membawa bukti dan saya akan sesumbar kepada anda semuanya".

Baca Juga: Diduga Mesum dengan Santrinya di Pondok, Kini Kiai di Jember Mengaku Sakit Saat Dijadwalkan Pemeriksaan Polisi

"Andai dia punya bukti entah itu pencabulan atau apapun namanya, kalau ada, bahkan dia mengatakan, kepada pihak yang diteror, dia punya video saya..."

Sebelumnya diberitakan, kasus ini bermula saat Istri FH, curiga dengan aktivitas suaminya bersama santrinya di sebuah ruangan khusus.

Ruangan khusus di Pondok Pesantren tersebut bahkan terpasang teknologi finger print yang hanya diketahui kiai.

Sebagai seorang istri, ia pun curiga. Apalagi ia tidak mengetahui password untuk masuk ke ruangan khusus tersebut.

Rasa penasaran diselimuti curiga akhirnya coba ia beranikan. Ia curiga bahwa suaminya telah selingkuh dengan santrinya. Bahkan ada dugaan pelecehan seksual.

Setelah mengantongi sejumlah bukti dugaan pelecehan seksual kiai terhadap santrinya, akhirnya sang istri melapor ke Polres Jember, Kamis 5 Januari 2023.

Dugaan ini berdasarkan adanya rekaman CCTV.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember Iptu Dyah Vitasari mengatakan, dari laporan istri kiai, ada ruangan khusus yang sering digunakan suaminya bersama santri, masuk mulai sekitar tengah malam, keluar pukul 1-3 dini hari.

Bahkan sang istri tidak bisa masuk ke ruangan khusus tersebut, karena menggunakan teknologi finger print, juga nomor pin atau password.

"Untuk masuk ke kamar (khusus) di lantai 2 itu menggunakan teknologi IT," kata Vita usai menerima pengaduan, Kamis 5 Januari 2023.

Kunci atau pintu masuk dipasangi alat khusus finger print, juga nomor pin atau password tertentu sehingga sulit untuk masuk ke dalam ruangan itu

"Jadi Bu Nyai (istri Kiai) ini melakukan konsultasi ke Polres Jember. Tanya ke bagian PPA Polres Jember. Beliau ini melakukan pengaduan, jika pak kiai ini, disebut sering kalau malam memasukkan santrinya ke dalam ruangan khusus berbentuk kamar atau ruang pribadi pak kiai," katanya.

Selain itu, pihak istri mengaku akhir akhir ini sang kiai memang jarang tidur bersamanya.

Kiai lebih sering di lantai dua. Sementara kamar istrinya berada di lantai satu.

Anehnya, istri kiai sendiri tidak bisa masuk ke ruangan khusus yang ada di lantai dua, karena tidak mengetahui password untuk masuk.

Kecurigaan sang istri akhirnya mulai terungkap saat dirinya mencoba memeriksa handphone suaminya.

Di dalamnya, terdapat sejumlah rekaman yang mencurigakan. Termasuk suara yang menuju ke unsur tindakan pelecehan.

Tidak hanya rekaman suara, sang istri kiai juga telah memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di ruangan tersebut.

Setelah diperiksa, hasilnya mengejutkan. Ia kaget melihat aktivitas suaminya di ruangan khusus tersebut bersama santrinya.

"Nah kebetulan Bu Nyai ini menyampaikan, katanya menyimpan dan mengamankan rekaman video dari kamera CCTV yang ada di dalam kamar khusus itu. Sehingga segala aktivitas di dalam ruangan itu terekam dalam bentuk video," ucapnya.

Kini Polres Jember telah mendatangi Pondok Pesantren yang ada di Ajung tersebut, Kamis 5 Januari 2024.

Sejauh ini, ada beberapa alat bukti yang diamankan. Namun, alat bukti tersebut masih akan dipilih, mana yang berkaitan dan mana yang tidak.

Sementara FH, selaku terlapor, menilai tuduhan tersebut sebagai fitnah.

FH mengaku apa yang disampaikan istrinya saat laporan ke polres, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Bahkan, FH menilai hal itu sebagai perbuatan yang keji.

"Itu tidak benar. Itu kegiatan yang biasa dilakukan santri dalam rangka evaluasi. Kegiatan selesai jam 11 malam, jadi evaluasi dilakukan tengah malam," kata FH.

Meski demikian, FH sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti permainan tersebut. FH akan menunjukkan dalam pengadilan bahwa dirinya memang tidak bersalah.

FH, selaku terlapor, menilai tuduhan tersebut sebagai fitnah. FH mengaku apa yang disampaikan istrinya saat laporan ke polres, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

Bahkan, FH menilai hal itu sebagai perbuatan yang keji.

Meski demikian, FH sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti permainan tersebut. FH akan menunjukkan dalam pengadilan bahwa dirinya memang tidak bersalah. 

"Saya akan mengikuti permainan ini, nanti kita ikuti bersama-sama di pengadilan. Biarkan proses hukum berjalan dan kita akan mengikutinya, insya Allah,” kata FH.

Terkait ruangan yang diduga sebagai lokasi kejadian, merupakan ruang studio sekaligus tempat tidur.

Beberapa juga ditempati santri saat tes kenaikan hafalan Alquran.

Terkait keterangan lain yang menuduh FH tidur dengan santri putri, FH menepis tuduhan itu.

FH menyebut tuduhan itu adalah fitnah yang keji.

“Tuduhan bahwa saya mencabuli santri itu parah bagi kami. Dan kami tidak bisa tinggal diam. Kami akan tetap melakukan tuntutan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan,” tambah FH.

Jadi itulah tantangan, FH yang berani membeli video tersebut Rp 100 juta, bila memang bisa menunjukkan bukti dugaan perbuatan mesum.***

 

Berita Terkait