DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Berkait OPINI Berantai Jokowi Gagal Membuka Munas KAHMI, Kenapa? Oleh Ayu Nitiraharjo, Ini Penjelasan KAHMI

image
Tangkapan Layar Pesan Opini Berantai di Media Sosial yang Menuding BINDA Terlibat Pembukaan Munas ke-11 KAHMI di Palu, Sulawesi Tengah.

ORBITINDONESIA - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menyayangkan munculnya pesan berantai di media sosial yang menuding Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) terlibat pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-11 KAHMI di Palu, Sulawesi Tengah.

"Selama rapat koordinasi dan pertemuan dengan pimpinan daerah, BIN tidak pernah terlibat," kata Ketua Panitia Daerah Munas KAHMI Tavip di Palu, Sabtu 26 November 2022 malam.

Pernyataan itu disampaikan berkait munculnya opini dalam pesan berantai di jejaring media sosial berjudul Jokowi Gagal Membuka Munas KAHMI, Kenapa? Oleh Ayu Nitiraharjo.

Baca Juga: Jokowi Bilang Pemimpin Berambut Putih, Poster Mirip Anies Mendadak Berambut Putih, sedangkan Ganjar Hitam

Menurut Tavip, opini itu cenderung menyudutkan lembaga negara yang tidak pernah terlibat langsung dalam memberi saran dan masukan.

"Sangat disayangkan ada opini itu, dengan latar belakang penulis yang belum bisa dipertanggungjawabkan secara akademis," katanya menegaskan.

Ketua Majelis Wilayah KAHMI Sulawesi Tengah Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan tulisan itu terlalu berlebihan dengan sumber yang belum dapat dipertanggungjawabkan.

"Binda hadir dalam rapat resmi atau rapat koordinasi di mana yang terkonfirmasi resmi hadir adalah wakil presiden," ujarnya.

Baca Juga: Bertemu Relawan, Jokowi Sebut Pemimpin yang Memikirkan Rakyat Banyak Kerutan dan PUTIH Rambutnya

Dia menegaskan tidak pernah ada pertemuan dengan BINDA Sulawesi Tengah, bahkan memberi masukan bahwa Presiden Jokowi kalah pamor dibanding Anies Baswedan jika ia menghadiri munas di Palu.

Hal itu dibenarkan Tim Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Ridha Saleh bahwa BINDA aktif berkoordinasi berkait agenda kunjungan presiden atau wakil presiden, termasuk agenda tambahan pemerintah daerah yang berpotensi menjadi kunjungan di Sulawesi Tengah. ***

 

Berita Terkait