DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Survei LSI Denny JA: PDI Perjuangan Berkibar di Puncak, Nasdem yang Deklarasi Anies Baswedan 3,9 Persen

image
Paparan Hasil Survei LSI Denny JA di Jakarta, Selasa, 1 November 2022.

ORBITINDONESIA – Elektabilitas PDI Perjuangan masih yang tertinggi dengan 20,9 persen, disusul Golkar dan Gerindra masing-masin di peringkat kedua dan ketiga.

Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden hanya meraih 3,9 persen.

Demikian hasil survei LSI Denny JA yang dirilis di Jakarta Selasa 1 November 2022.

Menurut Denny JA, jika pemilu diadakan hari ini, dari 16 partai, mayoritas memilih PDI Perjuangan.

Baca Juga: PDI Perjuangan dan Golkar Memimpin Sementara, Walau Pro Syariat Islam Jadi Hukum Negara Meningkat

Baca Juga: Denny JA: Krisis Ekonomi Sering Menjadi Ibu Kandung Krisis Politik

Baca Juga: Denny JA: Negara yang Kuat dan Bersih Butuh Polisi yang Juga Kuat dan Bersih

Denny JA menjelaskan, ada dua alasan kuat elektabilitas PDI Perjuangan masih yang tertinggi di antara parai politik yang disurvei.

Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDI Perjuangan.

Alasan kedua karena PDI Perjuangan menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode.

Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen, publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77,2 persen.

Survei tersebut digelar 11 sampai 20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Metodenya wawancara langsung dengan kuesioner dengan margin error 2,9 persen. 

Baca Juga: LSI Denny JA: Pasangan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto Paling Populer

Berikut hasil survei elektablitas partai politik:

1. PDI Perjuangan 20,9 persen
2. Golkar 14,5 persen
3. Gerindra 9,8 persen
4. PKS 8,3 persen
5. PKB 5,9 persen
6. Demokrat 5,4 persen
7. NasDem 3,9 persen
8. Perindo 3 persen
9. PPP 2,3 persen
10. PAN 2,1 persen
11. Hanura 0,8 persen
12. PSI 0,6 persen
13. Garuda 0,4 persen
14. PKPI 0,4 persen
15. PBB 0,1 persen
16. Berkarya 0 persen
Tidak tahu/tidak menjawab 21,6 persen. ***

Berita Terkait