Saiful Huda Ems: Mustahil Jokowi Mendukung Prabowo
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 16 Agustus 2023 07:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Setelah mereka gagal menyebarkan hoaks selama beberapa tahun dengan isue pasangan Capres/Cawapres Prabowo - Jokowi untuk Pilpres 2024, mereka kemudian beralih dengan menyebarkan isue baru.
Yakni, pasangan Capres/Cawapres Prabowo - Gibran untuk Pilpres 2024. Padahal saya yakin mereka sebetulnya sudah tahu, bahwa saat ini Gibran Rakabuming Raka tengah sibuk mengkampanyekan Capres Ganjar Pranowo di setiap minggunya di Kota Solo dan keliling ke daerah-daerah lainnya.
Tidak hanya sampai di situ, setelah Golkar, PAN dan PKB mengumumkan secara terbuka dukungannya untuk Capres Prabowo, adik kandung Prabowo, yakni Hasyim Djoyohadikusumo menyatakan bahwa deklarasi dukungan Golkar, PAN dan PKB terhadap Capres Prabowo itu terjadi setelah Ketum-Ketum Parpol itu mendapatkan instruksi dari Presiden Jokowi.
Baca Juga: Berhasil Kembangkan Agroforestri, Pemuda Desa Mriyan Jadi Betah di Kampung Sendiri
Ini sungguh pernyataan yang sangat mengada-ada dan berbahaya, karena selain menyatut nama Jokowi, juga terkesan menurunkan derajat Jokowi yang merupakan seorang Presiden, dan bukan di level Ketua Umum Partai Politik yang mungkin anggapannya setingkat dengan kakaknya.
Mereka sepertinya sangat tidak percaya diri untuk memenangkan pertarungan Pilpres yang kesekian kalinya diikuti oleh Prabowo.
Setelah gagal mengikuti Konvensi Capres Partai Golkar 2004, lalu gagal lagi Nyawapres di 2009, kemudian gagal lagi Nyapres di 2014, dan terus gagal lagi Nyapres di 2019, kubu Prabowo merasa tidak akan pernah bisa menang jika mereka tidak mengubah taktiknya.
Yakni, mulai harus memberi kesan ke publik bahwa Prabowo satu-satunya Capres 2024 yang didukung penuh oleh Presiden Jokowi untuk bisa nyapres dan menang di Pilpres 2024. Ini sangat mustahil.
Pertama, Presiden Jokowi pasti sudah sangat tahu karakter asli Prabowo yang temperamental --dan satunya lagi tak elok untuk saya katakan di sini--, yang sesungguhnya lebih parah dari hanya sekedar temperamental.