Ini Hasil Rapat Terbatas yang Dilakukan Presiden Jokowi Mengenai Polusi Udara di Jakarta yang Semakin Parah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 15 Agustus 2023 18:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Baru-baru ini, Presiden Jokowi beserta jajarannya menggelar rapat terbatas untuk membahas pencemaran dan polusi udara yang terjadi di Jakarta.
Rapat terbatas yang digelar di Istana Merdeka ini diadakan untuk membahas mengenai polusi udara yang terjadi di Jakarta kian hari kian mencekam.
Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan kekhawatiran polusi udara yang kini tengah terjadi di Jakarta dan mencari solusi untuk segera mengatasi permasalahan ini.
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Kian Mengkhawatirkan, Kenali 5 Penyakit Respirasi Berbahaya Bagi Kesehatan
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @jokowi, Presiden ke 7 Indonesia ini menjelaskan bagaimana kondisi udara di wilayah Jabodetabek.
Menurutnya, selama satu pekan terakhir, kualitas udara di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sangatlah buruk.
Bahkan pada hari Minggu, 13 Agustus 2023 yang lalu, indeks kualitas udara DKI Jakarta berada di angka 156 dengan kata lain tidak sehat.
Baca Juga: Waspada! Orang Terpapar Polusi Udara Rentan Terkena ISPA, Berikut Gejala dan Solusinya
Ia juga mengatakan bahwa buruknya kualitas udara di Jabodetabek disebabkan oleh beberapa faktor yaitu cuaca hingga emisi karbon.
Menurutnya, kemarau panjang selama tiga bulan terakhir telah menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
selain itu, faktor pembuangan emisi dari transportasi, dan kegiatan industri di Jabodetabek juga menjadi masalah serius yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek kian mengkhawatirkan.
Dalam rapat terbatas yang membahas kualitas udara di wilayah Jabodetabek tersebut, Jokowi menyampaikan arahan kepada pemerintah terkait untuk segera ditindaklanjuti.
Dalam arahannya, ia meminta pemerintah terkait untuk segera menindaklanjuti masalah ini dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Presiden Jokowi berpendapat bahwa dalam jangka pendek harus dilakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek agar menjadi lebih baik.
Intervensi tersebut berupa rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek, dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi EURO 5 dan EURO 6.
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan untuk memperbanyak ruang terbuka hijau karena dinilai dapat memberi manfaat jangka panjang.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah harus berani mendorong perusahaan yang ada di wilayah Jabodetabek untuk melakukan hybrid working.
Baca Juga: Polusi Udara Ibukota Meningkat, Berikut Tips Jalan Sehat Ramah Lingkungan di Jakarta
“Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor-kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home,” kata Jokowi dalam akun Instagramnya.
Jokowi juga meminta jajaran pemerintah konsisten melaksanakan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dalam jangka menengah.
Ia berharap agar pemerintah terkait segera mendorong semua pihak beralih ke transportasi massal seperti LRT, MRT, hingga kereta cepat.
Baca Juga: TRENDING, Polusi Udara di Jakarta Disorot Media Asing, Mulai Reuters hingga The Strait Times
Sementara itu, untuk jangka panjang, jajaran pemerintah harus memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Selain itu perlu juga dilakukan pengawasan terhadap sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek.
Dan yang terakhir, ia meminta agar banyak pihak segera mengedukasi publik yang seluas-luasnya agar paham betul akan kesadaran diri dalam menjaga lingkungan.***