Mengenal Kuliner Nyale, Makanan Tradisional Khas NTB! Hanya Tersaji Sekali dalam Satu Tahun
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 12 Februari 2023 12:50 WIB
ORBITINDONESIA- Indonesia memang kaya dengan ragam kuliner tradisional. Satu lagi, kuliner legendaris asal NTB ini tidak banyak orang tahu. Namanya kuliner Nyale.
Kuliner Nyale, makanan tradisional khas NTB ini hanya tersaji sekali dalam satu tahun. Kok bisa? berikut penjelasannya.
Kuliner Nyale merupakan hidangan spesial khas masyarakat NTB. Kuliner ini tersaji saat perayaan Festival Bau Nyale yang berlangsung pada bulan Februari 2023.
Baca Juga: Kuliner Indonesia Memang Andalan, Viral Tentara Amerika Antre Jajan Siomay di Bandung
"Saat waktunya tiba, masyarakat Lombok akan berbondong-bondong memburu Nyale di sejumlah pantai, salah satunya Pantai Seger Kuta," kata peneliti Ilmu Kajian Budaya Universitas Pendidikan Mandalika Lalu Ari Irawan, dikutip dari Antara, Minggu 12 Februari 2023.
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memang terkenal dengan keindahan pesona alam serta ragam kuliner Nyale yang khas dan nikmat.
Hidangan itu bisa unik karena sedikit berbeda dengan kuliner di Lombok pada umumnya. Nyale adalah bahasa lokal untuk hewan sejenis cacing laut.
Baca Juga: Resep Masakan Nasi Grombyang, Kuliner Khas Pemalang yang Jadi Andalan Wisatawan
Hidangan laut itu bisa diolah menjadi berbagai santapan. Warga lokal biasa menyajikan nyale dalam bentuk pepes, goreng, atau menjadi hidangan berkuah santan.
Bak sashimi ala Jepang, beberapa dari mereka juga senang nyale mentah.
Rasa nyale cukup unik, aromanya serupa dengan makanan laut pada umumnya. Tekstur nyale yang telah dimasak mirip pula seperti hati ayam, dibalut dengan bumbu rempah khas Lombok yang pedas dan lezat.
Baca Juga: Lagi Kangen Pulang Kampung, Ini Resep Makanan Mie Nyemek, Kuliner Legendaris Khas Yogyakarta
Nyale bukan sekedar hidangan, masakan ini memiliki sejarah panjang yang berasal dari cerita legenda lokal "Putri Mandalika" yang dipercayai oleh masyarakat Lombok.
Putri Mandalika menceburkan diri ke laut akibat suatu permasalahan yang pernah ada pada masa kerajaan di Lombok.
Konon setelah sang putri tenggelam di laut, muncul binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak, yang kini disebut sebagai Nyale.
Baca Juga: Berkelas! Inilah Daftar Jurusan di Universitas Brawijaya dengan Akreditasi A Standar Internasional
Masyarakat Lombok percaya bahwa binatang itu adalah jelmaan Putri Mandalika. Keteika Festival Bau Nyale tiba, mereka akan berlomba-lomba mengambil binatang itu sebanyak-banyaknya untuk diolah menjadi ragam hidangan sebagai simbol rasa cinta kasih.
Jadi itulah penjelasan mengapa kuliner Nyale, makanan khas Tradisional NTB ini hanya tersaji sekali dalam satu tahun.***